in

Ratusan Mahasiswa UPGRIS Lolos Program Kampus Mengajar

Rektor UPGRIS Dr Muhdi, SH, MHum mengenakan almamater kepada mahasiswa dan mahasiswi yang lolos program kampus mengajar.

 

HALO SEMARANG – Mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) berhasil mengikuti program kampus mengajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia angkatan pertama.

Rektor UPGRIS Dr Muhdi, SH, MHum menyampaikan, dirinya bangga dan terima kasih kepada mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam program kampus mengajar angkatan 1 yang diselenggarakan oleh Kemendikbud.

“Kesempatan baik ini sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang pertama pendidikan. Mahasiswa UPGRIS sudah mampu beradaptasi terkait proses pembelajaran serta karakteristik dunia pendidikan. Selama proses perkuliahan mahasiswa sudah mendapatkan teknik mengajar serta materi pembelajaran di sekolah,” ungkap Muhdi.

Banyaknya mahasiswa yang lolos program tersebut menjadi bukti kepercayaan pemerintah yang tinggi terhadap proses belajar mengajar di kampus UPGRIS yang baik dan berkualitas. Semoga mahasiswa UPGRIS mendapat pengalaman mengajar yang terbaik di sekolah yang tersebar di Indonesia.

“Media pembelajaran serta model pembelajaran mahasiswa UPGRIS sudah mendapatkan bekal yang baik selama kuliah. Mahasiswa yang mengikuti program kampus mengajar tentu akan menjadi mahaiswa yang bermakna,” pungkasnya.

Ratusan mahasiswa UPGRIS yang mendapatkan kesempatan dari berbagai program studi dari beberapa fakultas.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Bimbingan dan Konseling (BK), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) terdiri dari 75 mahasiswa. Pendidikan Fisika, Pendidikan Matematika, Fakultas Pendidikan Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Informasi (FPMIPATI) 27 mahasiswa.

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) 23 mahasiswa, dan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Keolahragaan (FPIPSKR) dia mahasiswa.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), Prof Ir Nizam, MSc, DIC, PhD menjelaskan, kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka sesuai Peraturan Mendikbud No 3 Tahun 2020, memberikan hak kepada mahasiswa untuk tiga semester belajar di luar program studinya.

“Melalui program ini, terbuka kesempatan luas bagi mahasiswa untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan passion dan cita-citanya,” tutur Nizam.

Menurutnya, pembelajaran diyakini dapat dilakukan dan terjadi tidak memandang tempat. Baik dalam ruangan yang formal maupun di lingkungan masyarakat secara langsung.

“Semesta belajar tak berbatas, tidak hanya di ruang kelas, perpustakaan dan laboratorium, tetapi juga bisa di desa, industri, tempat-tempat kerja, tempat-tempat pengabdian, pusat riset, maupun di masyarakat,” kata Nizam menerangkan.

Bentuk kegiatan pembelajaran yang dapat diambil oleh mahasiswa lanjutnya, berupa kegiatan magang di Industri, mahasiswa membangun desa, mengajar di sekolah, pertukaran mahasiswa, penelitian di lembaga riset, pengembangan kewirausahaan, proyek mandiri, dan proyek kemanusiaan.

Tujuan dari program kampus mengajar di antaranya memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang memiliki minat dalam bidang pendidikan untuk turut serta mengajarkan dan memperdalam ilmunya dengan cara menjadi guru di satuan pendidikan.

Kedua, membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan, serta relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi dan perkembangan zaman.

Mengutip laman Kemdikbud Kampus Merdeka, dalam rangka mendukung kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, Kemdikbud telah bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan.

Sebagai contoh adalah Nota Kesepahaman dengan Kementerian BUMN terkait Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) yang dapat dilakukan mahasiswa selama satu hingga dua semester.

Hingga saat ini terdapat 118 BUMN yang tergabung dalam Forum Human Capital Indonesia, belum termasuk perusahaan-perusahaan lainnya yang telah mengadakan kerja sama dengan Kemdikbud serta perusahaan-perusahaan internasional yang ada di negara Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan beberapa negara lainnya.(HS)

Polri dan KPI Adakan Audiensi Membahas Tentang Persiapan Hari Penyiaran Nasional, Ini Isinya

BBOM Masukkan Pati Jadi Wilayah Gerakan Keamanan Pangan Terpadu