in

Putus Rantai Penyebaran DBD Dengan Cupang

Ikan Cupang (Foto : KKP.go.id)

 

HALO SEMARANG – Walaupun perhatian kita saat ini banyak yang terfokus pada pandemi Covid-19, namun ancaman penyakit lain, termasuk demam berdarah dengue (DBD) juga tak bisa dikesampingkan.

Menurut data Kemkes.go.id, hingga minggu ke-49 tahun ini, 95.893 kasus DBD di 472 kabupaten/kota, 34 Provinsi. Adapun jumlah kematian, sebanyak 661 orang, di 219 kabupaten/kota.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kementerian Kesehatan Didi Budijanto mengimbau masyarakat untuk menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus.

Upaya yang dapat dilakukan masyarakat, adalah membersihkan atau menguras tempat yang sering menjadi penampungan air, seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya.

Dinding bak dan penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk, yang menempel erat pada dinding tersebut.

Saat musim hujan atau pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari, untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.

Selain itu perlu pula menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi atau drum. Barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk, sebaiknya juga dikubur.

Kalau pun tidak dukubur, barang-barang bekas yang masih bisa dimanfaatkan, ada baiknya didaur ulang.

Selain ketiga upaya tersebut, disarankan pula untuk menggunakan obat antinyamuk, memasang kawat kasa pada ventilasi, dan senantiasa membersihkan gorong-gorong.

“Hal tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan , terus menerus, dan tepat sasaran,” kata Didi.

 

Di Indonesia DBD, menyerang laki-laki sebanyak 53,11% dan perempuan sebanyak 46,89%.

“Kita harus waspadai tanda dan gejala DBD. Segera lapor ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat bila curiga DBD,” ucap Didi.

Pemerintah juga telah mengupayakan pengendalian DBD dengan melaksanakan gerakan 1 rumah 1 jumantik di 131 kabupaten/kota, 7.454 koordinator Jumantik, 5.620 supervisor jumantik,dan 1.109 kader jumantik pelabuhan.

Ikan Cupang

Sementara itu, berdasarkan pengalaman, ikan cupang juga dipercaya memiliki manfaat untuk memutus mata rantai panularan DBD.

Hal ini diketahui dari laporan pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di wilayah Komplek Kota Mas, RW 5, Kel. Cipageran, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Pada kegiatan tersebut, sebanyak 400 ekor ikan cupang, dibagikan kepada masyarakat untuk disebar di tempat penampungan air.

Penyebaran ikan cupang ini, dilakukan atas kerja sama Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Bandung, Pemerintah Kota Cimahi, dan Community Beta Cimahi (CBC).

Kepala SKIPM Bandung, Dedy Arief Hendriyanto, seperti dirilis kkp.go.id, mengatakan ikan cupang ini akan memakan jentik-jentik nyamuk. Hal inilah yang membuatnya bisa memutus rantai perkembangbiakan Aedes aegypti sebagai vektor DBD.

“Ikan cupang terbukti efektif memberantas jentik nyamuk,” tutur Dedy.

Jadi, memelihara cupang tidak hanya sebagai hobi, melainkan juga mencegah penyakit. (HS-08)

Cek Kesiapan Pengamanan Libur Akhir Tahun di Kendal, Ini Pesan Kapolda

Konferensi Pemuda Ansor, Bupati Pekalongan : Agama dan Pemerintah Bagaikan Saudara Kembar