HALO KENDAL – Jumlah kasus balita kurang gizi dan gizi buruk di Kecamatan Patebon termasuk salah satu yang tertinggi di Kabupaten Kendal. Dari data Puskesmas Patebon I terdapat 35 balita dari 1.766 balita yang mengalami gizi buruk.
Dari data tersebut pihak Puskesmas dengan pemerintah desa dan kader Posyandu melakukan kerjasama untuk berupaya menurunkan jumlah kasus tersebut. Dengan melakukan inovasi pelayanan publik, berupa Gerakan Bersama Makan Ikan (Gebrakan), Jumat (15/4/2022).
Kepala Puskesmas Patebon I dr Istiawati mengatakan, pihaknya melakukan kerja sama dengan beberapa pihak guna menurunkan status balita yang mengalami gizi buruk.
“Salah satu cara yang dilakukan adalah menambah pemberian makanan tambahan dari olahan ikan,” ujarnya.
Istiawati menjelaskan, pemberian makanan tambahan dari olahan ikan dilakukan kepada para balita yang diperiksakan di Posyandu.
“Selain itu dilakukan edukasi kepada orang tua atau pengasuh untuk menyajikan olahan ikan dalam menu sehari-hari,” jelasnya
Ia berharap program Gebrakan berjalan dengan baik dan menjadikan masyarakat terbiasa dalam menyajikan makanan olahan ikan kepada balita.
Dipaparkan, pada tahun 2019, dari 35 balita dengan status gizi kurang dan gizi buruk, terdapat 33 balita atau 94,3 persen yang berhasil meningkat statusnya menjadi gizi baik.
“Kemudian pada tahun 2020, dari 25 balilita gizi kurang dan gizi buruk ada 23 balita atau 88,4 persen yang meningkat status menjadi gizi baik,” pungkas Istiawati.
Dengan adanya program inovasi ini, selain menyadarkan masyarakat pada pentingnya konsumsi ikan sebagai makanan sehari-hari, juga turut memberikan pengaruh pada sektor perikanan di wilayah Kabupaten Kendal. (HS-06).