HALO BATANG – Puluhan atlet dari berbagai daerah di Indonesia, antusias mengikuti kejuaraan menembak Piala Bupati Cup Open Batang Heaven of Asia tahun 2022 di Komplek GOR Abirawa Kabupaten Batang, Sabtu (29/1/2022).
Selain dari Kabupaten Batang, kejuaraan yang digelar Persatuan Menembak dan Memburu Seluruh Indonesia (Perbakin) Kabupaten Batang itu, juga diikuti atlet dari Temanggung, Yogyakarta, Magelang, Pasuruan, dan Papua.
Kejuaraan ini terbuka untuk umum, dengan mempertandingkan kelas pompa dengan kelompok tiga posisi 25 m dan multirange 15-22-27-33 m. Kemudian kelas gas atau PCP dengan kelompok tiga posisi 33 m, benchrest 41 m, dan multirange 18-25-33-41 m.
Wakil Bupati Batang Suyono, selaku Ketua Perbakin Kabupaten Batang, mengatakan kejuaraan menembak Bupati Cup untuk ini, digelar dalam rangka mengenalkan Kabupaten Batang kepada atlet menembak di seluruh Indonesia.
“Ke depan adanya kejuaraan menembak ini akan muncul atlet berprestasi di Kabupaten Batang. Hal ini merupakan momentum pertama kita, menyelenggarakan kejuaraan menembak, yang selanjutnya akan ada event-event lainnya,” jelasnya, seperti dirilis Batangkab.go.id.
Target dalam kejuaraan ini, adalah ada 90 kali tembak dalam sehari. Jadi aturannya jika ada peserta yang mengikuti kejuaraan, harus membeli tiket untuk sekali main. Sistem penilaian memakai skor tertinggi. Maka dari itu jika skor hari pertama sudah kalah jauh, maka peserta bisa membeli tiket lagi untuk memperbaiki skornya.
“Biaya pendaftaran lomba kejuaraan menembak untuk kelas pompa Rp 50.000 per peserta dan kelas gas atau PCP Rp 75.000,” terangnya.
Pemenang lomba kejuaraan menembak diambil 5 juara dengan hadiah untuk juara pertama mendapatkan uang tunai Rp1.000.000, juara kedua Rp 750.000, juara ketiga Rp 500.000, juara empat mendapatkan Rp 300.000, juara kelima Rp 200.000, dan juara umum mendapatkan satu unit sepeda gunung.
Salah satu peserta, Purwo Supriyatmo dari Yogyakarta, mengatakan bahwa dia mengikuti kejuaraan menembak ini karena hobi. Apalagi ini pertama kalinya Kabupaten Batang menyelenggarakan, sehingga jadi penasaran.
“Satu mengikuti kelas gas yang benchrest, karena ini merupakan kelas menembak yang paling bergengsi di kalangan atlet kejurnas. Kendalanya paling berat di lapangan tembak di sini adalah angin sangat kencang. Tetapi itu membuat kami tertantang agar bisa menembak tepat sasaran,” ujar dia.
Harapannya, lapangan tembak di Kabupaten Batang dipersiapkan lebih matang dengan standar yang benar-benar untuk kejuaraan menembak dengan mencontoh arena tembak di Malang dan Jakarta, yang sudah standar kejurnas. (HS-08)