in

PSIS Gagal di Piala Indonesia, Sektor Penjaga Gawang Jadi Sorotan

Kiper PSIS Joko Ribowo mendapat sorotan tajam usai gawangnya dibobol empat gol saat PSIS kalah melawan Bhayangkara FC di ajang Piala Indonesia lalu.

 

HALO SEMARANG – Sektor penjaga gawang menjadi sorotan usai PSIS gagal melaju ke babak perempat final Piala Indonesia 2018. Hal itu setelah tim Mahesa Jenar kalah dari Bhayangkara FC dengan agregat skor 2-5, beberapa hari lalu. Kiper Joko Ribowo yang turun di laga tersebut dinilai tampil mengecewakan setelah gawangnya digelontor empat gol. Bahkan tiga gol di antaranya tercipta dari situasi tendangan bebas.

Hasil tersebut memang jadi pukulan telak bagi tim kebanggaan masyarakat Kota Semarang, mengingat sebelumnya manajemen menargetkan bisa lolos ke babak 8 besar. Evaluasi pun langsung dilakukan manajemen terkait hasil mengecewakan itu.

“Memang hasil yang mengecewakan karena kami kalah telak di kandang sendiri. Kami langsung menggelar evaluasi pemain maupun tim pelatih. Harapannya agar ke depan performa lebih baik lagi,” kata GM PSIS, Wahyoe Winarto, Selasa (26/2).

Pria yang akrab disapa Liluk itu mengungkapkan, bukan tak mungkin pihaknya akan menambah satu penjaga gawang lagi. Namun, dirinya belum memastikan kriteria kiper yang akan dicari. Besar kemungkinan, PSIS akan berburu kiper syarat pengalaman di kompetisi kasta teratas. Selain Joko Ribowo, PSIS juga masih memiliki kiper senior Jandia Eka Putra, dan M Fadly yang dipromosikan dari PSIS U-19.

“Lihat situasi dulu, melihat kebutuhan tim seperti apa. Bisa kiper senior, bisa saja pemain muda,” tandasnya.

Sementara pemain PSIS diminta segera bangkit dan melupakan hasil buruk di Piala Indonesia. Manajer tim PSIS, Setyo Agung Nugroho mengatakan, hasil tersebut harus bisa dijadikan pelajaran berharga bagi tim Mahesa Jenar ke depannya.

“Diambil hikmahnya saja, jika ada kekurangan diperbaiki lagi melalui evaluasi dan latihan-latihan,” ujarnya, Selasa (26/2).

Agung sendiri memilih legawa usai langkah timnya terhenti di babak 16 besar final Piala Indonesia. Padahal, Hari Nur Yulianto dkk sempat diunggulkan melaju ke babak selanjutnya usai mampu menahan imbang The Guardian 1-1 di leg pertama.

“Memang kemarin kami sudah masuk 16 besar, tentu target ingin lebih dari itu. Tapi yang namanya sepak bola ada menang juga ada kalah,” bebernya.

Agung menambahkan, kegagalan ini menjadi tanggung jawab bersama. Pihaknya menyebut evaluasi tidak hanya di sektor penjaga gawang, namun juga di beberapa posisi.

“Kalau gol lewat tendangan bebas atau bahkan penalti sekalipun, bukan hanya kesalahan dari penjaga gawang. Tapi lihat proses terjadinya tendangan bebas bagaimana, pelanggaran di area-area rawan yang itu yang berbahaya. Apalagi jika lawan punya pemain spesialis tendangan bebas,” tandasnya.(HS)

PSIS Bawa 23 Pemain ke Trofeo Pesantenan Patifosi

Ini Misi PSIS Ikuti Trofeo Pesantenan Pati