in

Proses Pembangunan Pasar Banyumanik dan Wonodri Lamban

Proses pembangunan Pasar Wonodri

SEMARANG – Proses pengerjaan revitalisasi dua pasar tradisional di Kota Semarang, Pasar Wonodri dan Pasar Banyumanik terkesan lamban. Padahal proyek dengan nilai miliaran rupiah ini ditargetkan selesai akhir Desember 2018. Pasar Wonodri hingga saat ini baru mencapai 75 persen. Pembangunan pasar tiga laintai ini meliputi pembuatan 371 kios dan 129 los. Total ada sekitar 550 pedagang yang akan ditampung di sana. Sementara Pasar Banyumanik baru mencapai sekitar 57 persen. Pembangunan dilakukan bagi 23 kios dan180 los untuk menampung 203 pedagang.

”Akses untuk pengangkutan material Pasar Wonodri agak sulit karena harus melewati perkampungan. Namun itu seharusnya tidak menjadi alasan. Percepataan pengerjaan telah dilakukan dengan cara penambahan tenaga. Kami yakin target pengerjaan pada 26 Desember akan tercapai,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto, Selasa (11/12).

Dia menambahkan, pihak pelaksana proyek juga telah diminta untuk memaksimalkan pengerjaan. Salah satunya melalui sistem lembur yang telah berlangsung satu bulan belakangan. Proses pembangunan tinggal melakukan pembuatan dinding tembok dan atap di lantai tiga.

”Kami minta agar pengerjaan dimaksimalkan pada sore hari. Ini karena kondisi cuaca sering hujan di malam hari. Cukup menghambat proses pembangunan. Pembangunan ini menggunakan APBD Kota Semarang dengan pagu anggaran Rp21 miliar,” ujar dia.

Adapun untuk Pasar Banyumanik, Fajar mengaku dana pembangunan berasal dari Tugas Pembantuan (TP) Kementerian Perdagangan RI. Revitalisasi pasar ditarget selesai 27 Desember. Pembangunan tinggal menyelesaikan pemasangan rolling door, keramik, dan pengecatan.

”Pasar Banyumanik bentuknya didominasi los, penyelesaian pengerjaannya tentu relatif lebih cepat. Revitalisasi Pasar Banyumanik dilakukan karena sebelumnya dianggap kurang produktif. Selain itu banyak kios yang ternyata dikontrakkan kepada orang lain. Kios kemudian disegel dan ditarik kembali kepemilikannya,” tegasnya.

Menurut Fajar, pasar tersebut akan menjadi produktif karena ada rencana dibangunkan akses jalan menuju perumahan yang ada di belakang pasar. Ini akan membuat aktivitas pasar menjadi ramai.

”Kegiatan keramaian pasar juga akan ditingkatkan di malam hari dengan diizinkannya untuk lokasi dagang kuliner. Diharapkan pasar ini nantinya akan lebih dikenal dan dikunjungi masyarakat, khususnya di Banyumanik dan sekitarnya,” tambahnya.(HS)

250 Kubik Sampah Diangkat dari Jembatan Kaligawe

Disperkim Pastikan Tak Ada Penyelewengan Dana RTLH