in

Prof Miyasto Terpilih Menjadi Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip

Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Universitas Semarang (USM), Prof Dr Miyasto, SU.

 

HALO SEMARANG – Prof Dr Miyasto, SU terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Universitas Semarang (USM). Kedudukannya menggantikan posisi ketua yayasan sebelumnya yakni Alm Prof Dr Muladi, SH.

“Bagi saya pribadi siap menerima tugas, dan bangga mendapatkan kepercayaan itu,” ujarnya, Selasa (2/3/2021).

Terkait dengan jabatan kali ini, Miyasto mengatakan, sebagai Pembina Yayasan Alumni Undip merupakan tugas berat untuk melanjutkan visi yang telah dibangun pendahulunya.

Dirinya yakin dengan kerja sama seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) di tingkat universitas, dapat mencapai visi tersebut.

“Tugas disampaikan kami semua sesuai dengan visi USM, yakni Menjadi Universitas yang menghasilkan sumber daya insani yang profesional dan beradab serta berkeindonesiaan, berwawasan teknologi infromasi, dan pembangunan berkelanjutan yang mampu bersaing baik secara nasional maupun global,” jelas Miyasto.

Menurutnya, untuk mencapai visi yang telah terbentuk diperlukan evaluasi diri atau analisis SWOT. Pihaknya telah mendefinisikan hasil analisis tersebut berupa kekuatan dan kelemahan USM, serta tantangan eksternal yang akan dihadapi.

“Kami menyadari menghadapi tangan serius ke depan, dimana tingkat persaingan universitas yang sangat kuat, tidak hanya di dalam negeri melainkan universitas luar negeri telah masuk ke Indonesia,” ujarnya.

Miyasto menuturkan, saat ini pihaknya dihadapkan dengan dinamika lingkungan strategis yang cepat berubah. Terutama dalam hal teknologi informasi.
“Kalau kita lihat sekarang berada di era revolusi industri 4.0. Bahkan Jepang telah berada di era revolusi industri 5.0. Kita mengejar ke sana,” tutur Miyasto.

Menghadapi tantangan tersebut, USM telah mendeskrisipkan key success facktor atau kunci sukses utama, yaitu kapasitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Saat ini USM telah memiliki banyak mahasiswa. Oleh sebab itu perlu didukung SDM yang memadahi.

“Tidak hanya di kalangan dosen saja, tetapi tenaga administrasi kependidikan harus memadahi,” imbuhnya.

Menurutnya, ke depan dosen maupun tenaga administrasi kependidikan tidak hanya mampu dalam ilmu pengetahuan maupun teknologi saja. Mereka harus mampu membangun karakter mahasiswa yang profesional berdasarkan iman, dan taqwa.

“Orang pintar kalau moralnya tidak bagus tidak menjadi kontributor terhadap pembangunan nasional. Inilah yang dibangun di USM,” tuturnya.

Miyasto meminta kemampuan bahasa juga ditingkatkan, terlebih dalam hal penulisan jurnal. Kemudian dari sisi kesejahteraan karyawan juga telah diperhitungkan dalam kualitas SDM. Hal tersebut telah disiapkan para pendiri USM.

“Para pendiri sudah menyiapkan dasarnya. Saat ini kami yang melanjutkannya,” lanjut Miyasto.

Lebih lanjut, Miyasto mengatakan, adanya perubahan kebijakan pemerintah, USM perlu mengantisipasi. Tuntutan yang saat ini dihadapi ialah mandiri belajar dan belajar mandiri.

“Sekarang sudah dimulai dan dilakukan Rektor,” tambah Miyasto.

Tidak hanya itu pandemi Covid-19 merupakan tantangan yang saat ini harus dihadapi. Adanya vaksin Sinovac diharapkan akan terjadi penurunan angka kasus Covid-19.

“Mudah-mudahan pada pertengahan tahun ini kami bisa buka kelas-kelas yang lainnya,” tuturnya.

Baginya pandemi Covid-19 membuka cakrawala bahwa terdapat kuliah-kuliah yang tidak harus dilakukan dengan tatap muka. Hal ini terjadi peningkatan belajar mengajar secara efisien.

“Jadi mata kuliah yang sifatnya hafalan bisa diajarkan melalui sistem online dengan memberikan tugas-tugas. Namun jika mata kuliah pratikum harus dilakukan melalui offline,” terangnya.

Perihal prasarana, Miyasto melanjutkan, di tengah tantangan yang dihadapi, pemimpin telah mempersiapkan infrastruktur yang memadahi di kampus USM. Terlebih telah banyak gedung-gedung baru di kampus USM.

“Ini merupakan modal pokok yang perlu didayagunakan dengan dukungan SDM,” pungkasnya.(HS)

Setelah Dipertemukan Ganjar, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal Kembali Rukun

Santunan Kematian Covid-19 Dibatalkan, Dewan Dorong Pemkot Semarang Beri Bantuan untuk Ahli Waris