
HALO BISNIS – Tempat pelatihan kerja Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Bina Warga Pegandon, menjanjikan tempat yang tepat untuk dijadikan magang dan latihan.
Ketua PKBM Bina Warga Pegandon, Maftukhin mengatakan, alumni pendidikan kecakapan wirausaha barista di lembaga pendidikan non formal tersebut, 30 persen mampu berwirausaha. Bahkan ada pula dari lulusanya yang diterima kerja di kapal pesiar.
“Tahun ini pelatihan barista ke-3 dan diikuti 30 peserta. Peminatnya cukup banyak. Pada masa pandemi ini kami tak bisa mengakomodir semuanya. Sehingga dilakukan tes dan yang lulus bisa mengikuti pelatihan barista ini,” katanya saat launching Nawa Coffee PKBM Bina Warga Pegandon, Rabu (5/8/2020).
Pembukaan pelatihan dan sekaligus launching dihadiri oleh anggota Komisi X DPR RI Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mujib Rohmat, Kepala Disdikbud Kendal Wahyu Yusuf Ahmadi, Camat Pegandon, jajaran Forkompimcam, tokoh masyarakat, hingga beberapa instansi yang selama ini bermitra dengan PKBM tersebut.
Tak hanya menyajikan kopi rempah yang jadi andalan, Nawa Coffee sendiri kerap jadi tempat magang bagi peserta pelatihan kecakapan wirausaha barista, dan menjual jajanan yang dibuat oleh PKBM.
Maftukhin mengungkapkan, peserta pelatihan akan mengikuti pendidikan selama 120 hari. Peserta pelatihan dibagi menjadi tiga kelompok atau masing-masing kelompok terdiri dari 10 peserta. Hal ini dilakukan untuk mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
“Jam belajarnya secara bergantian per kelompok. Jadi tidak setiap hari masuk, karena dalam kondisi pandemi Covid-19, maka harus mengikuti protokol kesehatan,” ungkapnya.
Menurut Maftukhin tujuan dibukanya Nawa Coffee untuk menampung lulusan peserta pelatihan barista. Oleh karena itu rencananya akan dibuka lagi beberapa cabang Nawa Caffe di tempat lain.
“Nanti lulusannya akan dipekerjakan di kafe-kafe yang segera dibuka,” terangnya.
Sementara itu anggota DPR RI, Mujib Rohmat mengatakan, sebagai anggota Komisi X yang membidangi pendidikan dan pariwisata, pihaknya akan mengupayakan bantuan stimulan permodalan bagi pelaku UMKM.
Mujib menyarankan supaya unit usaha di PKBM dibentuk koperasi, guna mempercepat mengumpulkan modal. Sehingga usahanya bisa cepat berkembang.
“Saya sarankan supaya dibentuk koperasi, supaya modalnya cepat terkumpul. Sehingga tidak perlu pinjam,” katanya.
Mujib mengungkapkan, pada masa pandemi Covid-19 yang paling terdampak adalah bidang pendidikan dan ekonomi. Termasuk ekonomi kreatif, seperti di bidang pariwisata.
“Langkah yang diambil PKBM Bina Warga membuat tempat tongkrongan ini bagus sekali. Sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan dan peluang bagi pelaku UMKM bisa ikut menjual produknya,” tandasnya.
Mujib meminta agar kafe di Kendal selalu menyediakan aneka kopi Kendal. Tujuannya supaya produk kopi Kendal semakin dikenal, sekaligus membantu para petani kopi di Kendal.
“Pesan saya cuman satu, produk kopi lokal Kendal bisa dijadikan menu utama,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi mengapresiasi PKBM Bina Warga Pegandon yang selalu kreatif, di antaranya dengan membuka usaha kafe.
Dirinya berharap apa yang dilakukan oleh PKBM Bina Warga Pegandon bisa menjadi peletup, semangat dan motivasi bagi PKBM lain.
“Dengan dibukanya usaha kafe otomatis akan membuka peluang usaha. Apa yang dilakukan PKBM ini sesuai dengan tujuan pendidikan kewirausahaan, yaitu mendidik peserta supaya memiliki mental wirausaha. Sehingga bisa mempunyai usaha yang bermanfaat untuk kelangsungan hidupnya,” harapnya. (HS)