in

Pilkada Kendal Di Tengah Pandemi, Menjadi Momentum Untuk Mencari Pemimpin yang Ideal

Pengundian nomor urut di Pilkada Kendal 2020, Kamis (24/9/2020).

 

HALO KENDAL – Pelaksanaan Pilkada menjadi medan untuk menguji program dan kinerja dari setiap pasangan calon beserta tim pemenanganannya.

Kalau mereka sendiri tidak mampu menyesuaikan diri, menerapkan pola baru, dan memberikan alternatif solusi dalam pelaksanaan sosialisasi atau kampanyenya, maka akan menjadi catatan bagi masyarakat.

Menurut Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Ali Nurudin dan Yekti Handayani (Nurani), Muhammad Makmun, di masa pandemi Covid-19 ini, masyarakat membutuhkam sosok pemimpin yang adaptif, inovatif dan solutif.

“Pandemi ini situasi yang harus dihadapi oleh semua paslon di Pilkada 2020. Karenanya, pemimpin yang lahir dari Pilkada ini yang adaptif, inovatif, dan solutif. Satu lagi, pemimpin yang punya semangat untuk mengabdi,” ungkapnya usai mendatangi pengundian nomor urut di Kantor KPU Kendal, Kamis (24/9/2020).

Dijelaskan oleh Makmun, adaptif maksudnya, dengan situasi pandemi yang mana perlu beradaptasi dengan kebiasaan baru dengan menerapkan protokol kesehatan dalam semua kegiatan sosial kemasyarakatan.

Kemudian inovatif maksudnya, pemimpin harus punya gagasan dan terobosan melalui penerapan pola-pola baru dalam melaksanan setiap kegiatan yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Solutif, bahwa setiap gagasan itu bisa diterapkan dan tepat guna. Pandemi berdampak pada semua aspek kehidupan, namun kegiatan sosial kemasyarakatan harus tetap berjalan. Perlu ada solusi terhadap keberlangsungan UMKM, pertanian, jaring pengaman sosial dan lain sebagainya,” jelas Ketua DPRD Kendal tersebut.

Terkait hal tersebut, lanjut Makmun, sesuai instruksi dari Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, bahwa semua calon dari PKB harus mampu menjadi role model bagi paslon lain. Khususnya dalam pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi.

“Karenanya kami menginstruksikan kepada semua personel tim pemenangan Nurani dari semua tingkatan, untuk menerapkan protokol kesehatan. Kami telah menyiapkan strategi khusus untuk pelaksanaan sosialisasi sesuai dengan kebiasan baru,” terangnya.

Pihaknya juga siap melanjutkan capaian yang sudah dilakukan oleh pemimpin daerahnya. Bagaimanapun, dalam periode pemerintahan di bawah kepemimpinan Mirna Annisa, telah banyak kemajuan yang dicatakan. Hal ini perlu dilanjutkan dengan program-program yang lebih baik.

“Adapun beberapa program unggulan kami, di antaranya, menyasar perbaikan tata kelola birokrasi dan penguatan pemerintahan desa, dengan mendorong pemdes yang akuntabel dan profesional, di lain pihak juga meningkatkan kesejahteraan bagi aparatur desa,” terangnya.

Sementara itu, menurut salah satu Tim Pemenangan Dibas (Dico-WS Basuki), Achmad Subakir, visi dari pasangan Dibas adalah Kendal Handal. Di mana isinya mencakup unggul, makmur, dan berkeadilan.

Dengan mewujudkan Kendal sebagai pusat industri dan pariwisata, kemudian peningkatan kualitas SDM, menumbuhkan UMKM, industri rumahan yang berbasis potensi lokal.

“Di samping itu visi Dibas yang berkeadilan dalam rangka mewujudkan pembangunan yang merata, berimbang dan proporsional bagi seluruh warga masyarakat Kendal dengan ditopang tata pemerintahan yang bersih, transparan, melayani dan parrisipatoris,” jelasnya.

Kemudian, untuk mencapai visi itu, lanjut Subakir, Dibas mempunyai 5 misi besar yang akan dilaksanakan. Yakni mengoptimalkan potensi dan keunggulan daerah yang ada. Kedua mewujudkan SDM yang cerdas, sehat jasmani dan rohani, berbudi pekerti luhur dan mempunyai daya saing.

“Ketiga mewujudkan kehidupan beragama yang harmonis. Kemudian yang keempat mewujudkan pembangunan infrastruktur yang mantab, merata dan berkeadilan. Yang terakhir mewujudkan tata pemerintah yang bersih, transparan, akuntabel, berbasis elektronik dan bebas korupsi,” pungkas Subakir. (HS)

Polda Jateng Gelar 8.760 Kali Operasi Yustisi, Denda yang Terkumpul Capai Rp 46 Juta

Ini Komentar Hendi Tentang Posisi Gambarnya di Surat Suara Pilwakot Semarang