in

Piala Menpora 2021, Nonton Bareng Camilan

Striker PSIS, Hari Nur Yulianto melewati pemain PSM di laga 8 besar Piala Menpora 2021 yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Jumat (9/4/2021). (Dok/PSIS).

 

SEPAK BOLA kembali menggairahkan ekonomi masyarakat. Setelah mengalami kelesuan karena pandemi Covid-19, kini ekonomi mulai menggeliat. Piala Menpora 2021 seperti menjadi titik balik kebangkitan tersebut.

Tak soal penonton tak bisa datang ke stadion untuk menyaksikan tim kesayangan. Namun mereka bisa tetap bisa memberi dukungan di rumah. Tayangan langsung semua pertandingan Piala Menpora 2021 setidaknya menghapus kerinduan menyaksikan aksi bintang lapangan hijau.

Ya, tagar #DukungDariRumah sudah menggema menjelang digulirkannya turnamen pramusim itu. Pandemi yang belum menurun menjadikan protokol kesehatan (prokes) diterapkan secara ketat.

Apalagi sebelumnya liga gagal dilanjutkan setelah tak mendapat izin dari kepolisian. Sisi kemanusiaan dengan masih tingginya pandemi menjadi pertimbangan kepolisian untuk tidak mengeluarkan izin menggelar keramaian (pertandingan).

Bahkan pertandingan dipastikan tanpa penonton. Sanksi cukup berat akan dijatuhkan ke klub apabila suporter mereka memaksa datang ke stadion.

Aturan pertandingan tanpa penonton diterapkan sepenuhnya. Penonton atau suporter pun mematuhi aturan itu. Tak ada suporter yang datang ke stadion. Kepatuhan suporter pun mendapat apresiasi dari Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan.

“PSSI berterima kasih kepada seluruh suporter yang sudah berkenan tidak hadir langsung di stadion dan mendukung dengan cara-cara yang unik dari rumah. Semoga kelancaran pertandingan serta protokol kesehatan berlangsung hingga laga final nanti,” kata Iriawan seperti dikutip ligaindonesiabaru.com.

Mendukung (menonton) pertandingan dari rumah memang harus senantiasa digaungkan. Sampai kapan? Sampai izin pertandingan dengan penonton sudah diberikan.

Bangkitnya Ekonomi Kerakyatan

Meski suporter tidak bisa datang ke stadion, namun sepak bola tetap memberi efek yang luar biasa. Setidaknya ada secercah harapan bangkitnya ekonomi kerakyatan. Seperti disampaikan Presiden Joko Widodo bahwa setelah adanya vaksinasi, ekonomi bisa tumbuh dan kembali berkembang.

Pengamat ekonomi kerakyatan dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Hempir Suyatna menuturkan bila sepak bola turut mendorong apa yang menjadi harapan Presiden. Ekonomi bakal bangkit melalui olahraga paling populer di Indonesia ini.

“Sepak bola sesungguhnya turut mendongkrak ekonomi kerakyatan. Tidak adanya penonton dan warung atau angkringan di sekitar stadion tidak akan mematikan ekonomi rakyat. Saat menonton sepak bola di televisi, suporter atau lebih luas lagi penonton sudah pasti ditemani camilan, gorengan atau kopi,” tutur Hempri kepada halosemarang.id.

Menurut dosen di Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fisipol UGM ini, sepakbola di Indonesia sudah identik dengan makanan kecil atau dalam bahasa Jawa klenikan. Penonton selalu ditemani kacang, gorengan dengan beragam minuman saat menyaksikan sepak bola di stadion.

Di daerah tertentu, bahkan tersedia paket makanan kecil dan minuman berenergi dengan harga Rp 15 ribu-Rp 20 ribu yang menemani penonton. Tak heran bila penjual kacang, gorengan, dan minuman bisa bebas keluar masuk stadion.

“Kebiasaan itu tidak akan hilang saat mereka menonton pertandingan di televisi. Apakah itu menonton sendirian atau bersama sudah pasti ada penganan, teh, dan kopi. Apalagi, sekarang mudah ditemukan coffee shop di setiap sudut kota. Atau bisa juga pesan makanan dan minuman secara online,” kata dia.

“Jadi, ekonomi kecil tetap tumbuh meski suporter tidak datang ke stadion. Piala Menpora 2021, menurut saya, turut membangkitkan ekonomi nasional tak peduli suporter harus tetap di rumah,” ucap peneliti pada Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM.

Industri Jersey Turut Naik

Bagaimana dengan produk jersey atau apparel tim? Sektor ini jelas mengalami kenaikan cukup signifikan. Brand lokal DJ Sport yang menjadi apparel Persita Tangerang turut merasakan adanya kenaikan permintaan jersey.

“Industri apparel memang terdampak besar saat Liga 1 berhenti. Usaha mengalami gejolak. Namun dengan adanya Piala Menpora 2021, ekonomi seperti kembali hidup,” kata Dimas Yustisia Putra, CEO DJ Sport.

Menurut Dimas, pertandingan tanpa penonton di turnamen itu tidak mempengaruhi permintaan jersey. Kebetulan lagi DJ Sport menjadi apparel dari tim yang sudah lama berdiri sehingga memiliki fans base kuat dan bagus.

“Suporter memang mendukung tim dari rumah. Sementara, Persita juga hanya bertahan sampai penyisihan grup. Meski demikian angka permintaan jersey tetap sesuai ekspetasi. Tentu kami tidak berharap angka yang tinggi karena turnamen hanya satu bulan. Namun semua sudah sesuai perkiraan,” ujar dia.

Pencapaian yang positif ini menjadi angin segar bagi industri apparel. Apalagi bila liga kembali digulirkan. Dimas meyakini sepak bola kembali menjadi penggerak perekonomian kerakyatan.

“Bila liga sepak bola maupun futsal sudah bergulir kembali, industri yang mengiringi olahraga itu bakal bergairah lagi. Tentu semua harus melakukan adaptasi dengan suasana baru karena Covid-19,” kata Dimas.

Apa pun suporter menjadi salah satu kunci. Meski penyelenggaraan Piala Menpora 2021 berjalan lancar dan sukses, namun bila suporter masih bandel dan ngotot untuk nongol di stadion, maka kegiatan sepak bola bisa ditinjau kembali dan bahkan sampai tidak mendapat izin. Ketua Umum PSSI pun tak segan memberi apresiasi kepada suporter.

Sementara, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah memberi sinyal liga bisa digulirkan.

Terutama setelah Kapolri menyaksikan langsung tidak ada suporter yang datang saat melakukan kunjungan ke Stadion Manahan, Solo. Dia turut menyaksikan pertandingan di penyisihan grup turnamen.

Suporter menjadi perhatian Kapolri karena kerumunan mereka bisa memunculkan klaster baru Covid-19. Kepatuhan suporter menjadi kunci. Kiper PS Sleman Ega Rizky pun sampai memperingatkan suporter agar tidak datang ke stadion dan mendukung kampanye #DukungDariRumah.

“Suporter tak perlu ke stadion dan sebaiknya mendukung dari rumah. Doakan kami agar bisa ke final,” ucap Ega menjelang laga semifinal melawan Persib Bandung.

Peringatan kiper ini perlu diperhatikan karena PSS bermain di kandang sendiri di laga semifinal. Mereka menghadapi Persib di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Kamis (15/4/2021).

Jangan sampai Sleman Fans memaksa ke stadion hanya karena sudah lama tak menyaksikan secara langsung pemain kesayangan mereka. Jadi, #DukungDariRumah laga semifinal ini. Tetaplah menonton di rumah sambil menikmati camilan dan kopi.(HS)

Antisipasi Mudik, Polda Jateng Lakukan Penyekatan di Exit Tol dan Rest Area

Hendi Kembali Bawa Semarang Jadi Kota Terbaik Dalam Pembangunan Daerah