in

Perlu Kolaborasi Bersama Untuk Eksplore Potensi Alam Kendal

Seminar kepariwisataan, di Gedung Abdi Praja Kabupaten Kendal, Rabu (17/03/2021).

 

HALO KENDAL – Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kendal menggelar seminar kepariwisataan, di Gedung Abdi Praja Kabupaten Kendal, Rabu (17/03/2021).

Acara yang menghadirkan nara sumber Anggota Komisi X DPR/MPR RI, Mujib Rohmat, dipimpin Kepala Disporapar Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi, dan diikuti oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kabupaten Kendal.

Dalam sambutannya, Wahyu Yusuf Ahmadi mengatakan, sekian lama teman-teman Pokdarwis terimbas pandemi virus Covid-19, dan sampai sekarang muncul relaksasi dibuka kembali dengan mematuhi protokol kesehatan.

“Kegiatan ini untuk menggugah kembali semangat Pokdarwis. Memang diperlukan komitmen semua pihak, dan diharapkan semua peserta yang hadir dapat mengeksplore potensi-potensi wisata yang ada di Kabupaten Kendal,” terangnya.

Menurut Wahyu, Bupati dan Wakil Bupati Kendal saat ini berusaha fokus membawa Kabupaten Kendal sebagai kota industri dan pariwisata.

Sehingga potensi-potensi alam yang ada harus dieksplore dan perlu adanya kolaborasi bersama.

“Jadi dengan adanya kegiatan seminar ini dapat mengetahui apa saja yang menjadi persoalan-persoalan dan harapan dari teman-teman Pokdarwis untuk kemajuan pariwisata di Kabupaten Kendal,” imbuh Wahyu.

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR/MPR RI, Mujib Rohmat, dalam paparannya menyampaikan, bahwa pandemi virus Covid-19 dampaknya luar biasa terhadap industri pariwisata tak haya di Kabupaten Kendal saja.

“Pandemi sangat berdampak buruk terhadap ekonomi negara Indonesia, baik terhadap bidang kesehatan, perekonomian, dan bidang pendidikan,” ujarnya.

Menurutnya, dalam hal ini, peran pemerintah hadir dengan memberikan berbagai macam bantuan kepada masyarakat.

“Seperti bantuan sembako, bantuan uang tunai untuk masyarakat tidak mampu, dan bantuan uang tunai untuk pelaku UMKM, bantuan akses permodalan dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) perbankan, serta memberikan relaksasi terhadap pajak dan hutang-hutang,” papar Mujib Rohmat.

Dirinya juga menjelaskan, mengapa belajar mengajar sementara waktu harus melalui Dalam Jaringan (Daring).

Sedangkan mengapa mal, swalayan, dan pasar-pasar tidak semuanya ditutup. Karena menurutnya pemerintah harus mengutamakan kesehatan jiwa masyarakat, mengusahakan kesejahteraan ekonomi masyarakat, dan mencerdaskan anak bangsa.

“Apa yang dilakukan oleh pemerintah itu sudah yang terbaik untuk masyarakat, jadi kita harus mendukung apa yang sudah diupayakan untuk kebaikan rakyat Indonesia,” imbuh Mujib Rohmat.

Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi antara peserta dengan pihak Disporapar dan Anggota DPR RI Komisi X.

Salah satu peserta, Muhammad Rosidin dari Desa Pagerdawung menyampaikan, bahwa akses jalan bus ke Kendal masih belum bisa terjangkau untuk menuju ke objek wisata yang ada di Kabupaten Kendal.

Menanggapi hal tersebut, Mujib Rohmat, menjawab, untuk memajukan pariwisata tidak bisa dilakukan sendirian.

“Karena pariwisata juga membutuhkan akses jalan dan keamanan, sehingga semuanya harus bisa berkoordinasi dengan baik, termasuk koordinasi antardaerah,” pungkasnya.(HS)

Bek PSS Fabiano Beltrame Siap Ladeni Mantan Klub

Di Sleman, Ada Kawasan Geoheritage yang Berdampingan dengan Kawasan Perumahan