in

Performa Marini jadi Sorotan, Ini Komentar Manajemen dan Pelatih PSIS

Striker asing PSIS, Claudir Marini Junior.

 

HALO SEMARANG – Penampilan bomber asing PSIS, Claudir Marini Junior dalam beberapa laga terakhir terlihat tidak dalam performa terbaiknya.

Bahkan pada tiga pertandingan terakhir PSIS, Marini tidak tampil selama 90 menit. Striker berkepala pelontos tersebut baru mampu mencetak satu gol sejak bergabung dengan PSIS pertengahan musim lalu. Ini tentu menjadi catatan kurang baik bagi striker asing yang didatangkan dengan harapan bisa mempertajam lini depan PSIS. Performa Marini pun jadi sorotan para suporter PSIS. Dan ini komentar manajemen dan pelatih PSIS.

Genaral Manager PSIS, Wahyoe “Liluk” Winarto mengatakan, ada beberapa faktor yang dianggapnya menjadi pemicu belum maksimalnya kinerja lini depan tim PSIS, khususnya Claudir Marini Junior.

Antara lain, faktor kebugaran, kemudian chemistry dengan sesama pemain depan, dan masalah tipikal yang sama antara Bruno Silva dan Claudir Marini.

“Saya pribadi sebenarnya tak ingin menilai satu dua pemain dalam kinerja tim. Mungkin evaluasinya hanya di penempatan posisi pemain saja. Karena saya lihat kemarin antara Marini dan Bruno kurang padu saat diduetkan di lini depan karena posisi pemain ini sebenarnya sama. Jadi mungkin harus ada posisi yang diubah,” kata Liluk, baru-baru ini.

Untuk itu, pihaknya telah berkomunikasi dengan tim pelatih agar dapat menemukan komposisi yang tepat di barisan depan PSIS. Apalagi, PSIS saat ini butuh banyak poin untuk menghindari zona degradasi.

“Mungkin kami akan diskusikan dengan pelatih bagaimana penempatan posisi yang cocok dengan karakter pemain,” kata Liluk.

Sementara nada kekecewaan dengan performa Claudir Marini juga terlontar dari pelatih PSIS, Bambang Nurdiansyah. Pemain asal Brasil itu dinilai tidak sesuai ekspektasinya.

“Yang saya harapkan justru Marini (Claudir Marini Junior-red). Menurut saya Marini ini dalam beberapa laga terakhir tak dalam performen terbaik. Fisioterapi bilang siap dan tak ada masalah. Tapi kami lihat dia di lapangan gak bisa lepas mainnya. Larinya seperti ada yang ditahan, terutama setelah cedera di Makassar. Sempat saya ajak bicara untuk tingkatkan kepercayaan dirinya, dan dia mengaku siap all out,” katanya.

Secara kinerja, Banur, sapaan akrab Bambang Nurdiansyah mengaku kinerja Marini bagus.

“Tapi peformanya kurang dari yang saya harapkan. Di laga melawan Borneo FC, saya terpaksa tarik dia (di menit 79) dengan digantikan Bayu Nugroho,” kata Banur.

Belakangan, Marini memang tidak pernah lagi main selama 90 menit. Dia kerap digantikan di pertengahan babak kedua.

Bila menilik dari catatan gol, kontribusinya untuk PSIS memang kurang bagus. Dari sembilan laga yang sudah dia jalani, pemain berusia 27 tahun itu baru mencetak satu gol.

Kekecewaan Banur juga termasuk pada kinerja lini depan timnya, akibat rapor gol keseluruhan. Pasalnya, saat ini mereka menjadi tim paling lemah dalam urusan daya gedor. Dari 24 pertandingan yang dilewati, PSIS hanya mengoleksi 17 gol.(HS)

USM Resmikan Gedung Parkir Tujuh Lantai Tepat di Hari Sumpah Pemuda

Eks-Taman Wonderia Semarang yang Terbengkalai dan Ditawarkan Pemkot ke Investor, Pernah Dilirik Jadi Trans Studio