in

Perempuan di Kota Pekalongan Diajak Menggali Potensi Diri untuk Maju dan Setara dengan Laki-laki

Foto : pekalongankota.go.id

 

HALO PEKALONGAN – Banyak perempuan di Kota Pekalongan, telah berhasil menduduki jabatan penting. Mereka menduduki jabatan sebagai pemimpin, seperti camat, lurah, atau kepala dinas OPD.

Pengakuan dan kesetaran perempuan ini, mereka peroleh atas usaha dalam menggali potensi diri, sehingga mampu memberikan kontribusi yang berkualitas, sesuai bidang masing-masing.

Hal itu diungkapkan Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Hj Inggit Soraya, yang juga istri dari Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, dalam peringatan Hari Ibu di kota tersebut.

Menurut Inggit, perempuan tidak boleh berhenti untuk berusaha menggali potensi yang dimiliki. Ketika perempuan menjadi pemimpin, perempuan lebih demokratis, koorporatif, dan lebih bijak dalam mengambil keputusan, karena melibatkan pendapat banyak orang, dalam mempertimbangkan suatu keputusan.

“Ketika perempuan menjadi pemimpin, menurut saya mereka akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan detail dan perfect. Perempuan juga lebih demokratis dan koorporatif, kemudian perempuan itu lebih sering menggunakan perasaan sedangkan laki-laki menggunakan logika, jadi sebenarnya perempuan dan laki-laki itu saling melengkapi sehingga perempuan sangat pantas mendapat pelakuan yang sama dengan kaum laki-laki,” kata Inggit, seperti dirilis Peklongankota.go.id.

Lebih lanjut, Inggit menyampaikan, walaupun di banyak tempat, perempuan sudah mendapat pengakuan setara dengan kaum laki-laki, namun ada pula yang mendapat perlakuan tidak pantas.

Mereka menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), penelantaran dan  kekerasan seksual. Karena itu Inggit mendorong agar perempuan juga sadar hukum. Sehingga ketika  mendapat perlakuan menyimpang, mereka mampu menyuarakan atas ketidakadilan diterima.

“Melihat kasus-kasus kekerasan yang dialami kaum perempuan dan para ibu ini, terus terang saya miris sekali. Jadi harapan saya, perempuan-perempuan ini, harus sadar hukum atau melek hukum. Jadi kalau sampai terjadi sesuatu pada dirinya, mereka harus melaporkan. Paling tidak memberi tahu bahwa mereka itu korban. Jangan hanya diam saja, sehingga kasus-kasus ini tidak terjadi lagi,” kata Inggit.

Sebagai seorang ibu yang memiliki karier di dunia luar, Inggit berpesan dengan segala kesibukan yang harus dijalani, seorang ibu harus pintar memanage waktu dan harus memiliki prioritas, “Seorang ibu yang berkarier harus punya prioritas dan harus pintar memanage waktu, sehingga peran kita sebagai seorang ibu dapat kita penuhi, anak-anak tetap mendapat porsi perhatian yang baik, dan kita juga bisa menjalankan karier kita dengan baik, menjadi seorang perempuan harus terus menggali potensi diri agar dapat berkiprah dalam berbagai bidang,” kata dia. (HS-08)

Terpilih Jadi Ketua, Rival Targetkan Forum Anak Kabupaten Pemalang Terbentuk hingga ke Desa

PWRI Kota Pekalongan Peringati Hari Ibu, Bapak-Bapak Ikut Lomba Masak