in

Penyuluh Agama di Rembang Sinergikan Gerakan Mengaji dan Pemberdayaan Ekonomi

Majelis Taklim "Ngajiku" di KUA Sarang, Rembang. (Foto : Kemenag.go.id)

 

HALO REMBANG – Beragam upaya dan inovasi dilakukan penyuluh agama Islam, dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat, agar kajian keagamaan menjadi menyenangkan.

Salah satunya yang dilakukan Penyuluh Agama Islam Kantor Urusan Agama (KUA) Sarang II, Ibrahim Roji Al Bukhori.

Dia mengembangkan Majelis Taklim “Ngajiku’ dalam memberikan penyuluhan  agama dalam suasana yang menyenangkan, sehingga masyarakat antusias untuk mendalami ilmu agama.

Selain ilmu pengetahuan agama, jemaah Majelis Taklim “Ngajiku” juga diberi pendidikan budidaya ikan nila gurame dan lele pada kolam ikan seluas sekitar 25 m2.

Pria yang akrab disapa Bukhori mengatakan, majelis taklim yang diasuhnya ini tak hanya bertujuan untuk pendalaman agama. Majelis taklim yang terletak di desa Lodan Kulon, Kecamatan Sarang , Rembang ini juga bertujuan meningkatkan perekonomian warga lewat usaha budi daya ikan Nila, Gurame, dan Lele.

“Dua tahun yang lalu kami mendirikan majelis taklim ini. Jemaah cukup banyak. Lantas kami adakan pula budi daya ikan bagi jemaah. Selain sebagai hiburan, juga bertujuan meningkatkan ekonomi warga sekitar,” kata Ibrahim di Rembang, Rabu (16/3/2022), seperti dirilis Kemenag.go.id.

Gagasan Ibrahim disambut antusias jemaah. Meski belum memenuhi kuota penjualan di pasaran, setidaknya Majelis Taklim “Ngajiku” ini bisa mendidik dan memberi edukasi untuk membantu pertumbuhan ekonomi di kalangan jamaah dan santri. “Ini adalah awal yang bagus untuk mendidik ilmu agama sambil memberikan pendidikan perekonomian di majelis taklim kami,” kata Ibrahim.

Ibrahim Roji menuturkan, hasil dari budi daya ikan tersebut selain untuk hiburan bagi para santri juga bisa bermanfaat ketika ada acara khataman, syukuran, dan sebagainya. “Tidak usah membeli dari pasar. Dengan hasil sendiri kita bisa menikmatinya,” ujarnya.

Salah satu nilai tambah lainnya adalah jemaah dan santri betah mengaji di majelis taklim. Selain mengaji, baik Al-Qur’an maupun kajian keagamaan, jamaah diberi edukasi tentang mencintai kehidupan makluk hidup.

Jemaah Ibrahim berjumlah sekitar 150 orang, terdiri atas para bapak, para ibu, dan juga anak-anak. Beberapa kajian yang diberikan antara lain Al-Quran, kajian kitab kuning, dan maulid al barzanji/hadrah. (HS-08)

Ini dia Tarif Layanan Permohonan Sertifikasi Halal

Ini Dia Mobil Listrik Pertama Indonesia Buatan Hyundai yang Diresmikan Presiden Jokowi