in

Penutupan TMMD, Warga Rowosari Berikan Hasil Bumi sebagai Tanda Terima Kasih Pada TNI

Warga Kelurahan Rowosari, Tembalang menyerahkan hasil bumi kepada anggota Kodim 0733/BS Semarang, Selasa (14/4/2020).

 

HALO SEMARANG – Suasana haru menghiasi detik-detik penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-107 Kodim 0733 BS Semarang di Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang, Selasa (14/4/2020).

Dandim 0733/BS Semarang, Kol Kav Zubaedi tak mengira mendapat sambutan hangat warga ketika meresmikan jalan beton yang menghubungkan wilayah Rowosari-Meteseh, yang dibangun oleh Satgas TMMD Kodim 0733 BS Semarang dibantu Yonif Raider 400/BR, Yon Arhanud 15 Semarang, Penerbad serta Lanal Semarang bersama masyarakat setempat.

Setelah pita digunting menandai resmi jalan beton bisa digunakan masyarakat, tiba-tiba muncul warga membawa aneka hasil bumi di antaranya pisang, ketela, serta buah-buahan lainnya untuk diberikan kepada anggota Dandim 0733/BS Semarang.

Pemberian tersebut di luar dugaan diserahkan Dandim langsung. Lurah Rowosari, Surata pun menandaskan bahwa pemberian warga tersebut sebagai wujud syukur dan terima kasih atas kiprah Kodim 0733 BS Semarang berperan serta membangun wilayah Rowosari melalui program TMMD Reguler ke-107.

“Kami atas nama pemerintahan Desa Rowosari hanya bisa menyampaikan terima kasih atas peran bapak-bapak TNI yang dalam kondisi keprihatinan adanya wabah corona. Tetapi masih terus bekerja membangun wilayah ini hingga sarana dan prasarana yang ada lebih baik. Tanpa adanya bapak-bapak tentara melalui TMMD, tentu Rowosari tidak akan terlihat seperti ini. Memiliki jalan tembus yang menghubungkan dengan Meteseh, punya jalan paving serta aspal. Selain itu juga memiliki talut dan saluran yang berfungsi mengantisipasi banjir,” ungkap Surata.

Dandim 0733/Semarang, Kol Kav Zubaedi mengaku sangat senang bisa menggelar TMMD di Rowosari. Selain karena masyarakatnya terbuka dengan kedatangan Satgas TMMD, juga nilai partisipasinya sangat tinggi.

“Kemanunggalan TNI-rakyat tercermin dalam keseharian kegiatan TMMD selama hampir sebulan. Prajurit kami tinggal bersama warga dalam rumah warga pula. Makan dan tidur setiap hari dengan masyarakat, sehingga terjalin ikatan seperti keluarga. Maka ketika ada warga yang meresa kehilangan setelah selesainya penugasan TMMD, kami pun juga merasakan hal yang sama. Karena itu, saya minta agar silaturahmi tetap dijaga. Suatu saat kami akan tetap ingin mengunjungi Rowosari, demikian pula silakan warga datang ke Kodim 0733/BS Semarang, kami sangat terbuka sekali,” ungkap Zubaedi.(HS)

Gerakkan Banyak Potensi Produksi, APD di Jateng Masih Tersedia Ratusan Ribu Unit

Masuk Kota Semarang, Pendatang dari Luar Daerah Wajib Lapor dengan Sidatang