HALO BOYOLALI – Jumlah pengunjung di beberapa objek wisata, di Kabupaten Boyolali, meningkat 10 sampai 20 persen, saat libur Natal 2021. Meski demikian, peningkatan pengunjung objek wisata tidak terlalu signifikan dan masih dalam tahap wajar.
“Memang ada sedikit peningkatan, tetapi tidak begitu signifikan. Jadi peningkatannya sekitar 10-20 persen dari hari hari biasa,” kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali, Supana, Selasa (28/12).
Sementara itu dari pantauan ke 33 destinasi di Kota Susu, Supana menilai penerapan protokol kesehatan masih dijalankan dengan baik oleh masyarakat dan pengunjung.
Di singgung mengenai perayaan tahun baru besok, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat, agar selalu menerapkan protokol kesehatan.
Adapun untuk pengelola objek wisata, agar tidak mengadakan kegiatan yang menimbulkan kerumunan, seperti menyalakan kembang api atau perayaan lain.
“Objek wisata tidak ditutup untuk kepentingan perekonomian bagi pengelola wisata, tetapi sekalipun begitu masyarakat kita himbau untuk taat dan patuh dengan adanya prokes secara ketat dan selalu mematuhi dengan adanya aplikasi PeduliLindungi dan tidak berkerumun,” kata dia, seperti dirilis Boyolali.go.id.
Sementara itu, pengelola objek wisata Cengklik Park, Susilo Pujiastuti, mengatakan pada pada libur Natal memang terdapat peningkatan jumlah pengunjung. Walau begitu peningkatan itu tetapi tidak terlalu banyak.
Pada hari biasa, pengunjung bisa mencapai 1.000 hingga 2.000 orang. Adapun pada libur Natal, terjadi penambahan hingga mencapai sekitar 2.500 orang saja.
“Untuk libur Natal, kita kenaikan tidak begitu. Jadi kita masih batas wajar, paling naik lima persen,” katanya.
Saat pergantian tahun besok, pihaknya mengaku tidak mengadakan acara di objek wisata agar tidak menimbulkan kerumunan. Selain itu, sebagai langkah untuk menjaga protokol kesehatan, sebelum masuk objek wisata para pengunjung dicek suhu badan, serta di berbagai sudut objek wisata disediakan tempat cuci tangan. (HS-08)