in

Pengamat Politik: Popularitas Hendi Belum Tertandingi jelang Pilwakot Semarang 2020

Suasana kegiatan Jajak Pendapat Tokoh bertajuk “Figur Pemimpin Kota Semarang 2020, Seperti apa?” yang digelar DPC Partai Gerindra di Hotel Pandanaran Semarang, Minggu (17/11/2019).

 

HALO SEMARANG – Pengamat Politik Undip Semarang, Teguh Yuwono mengatakan, dalam konteks Pilwakot Kota Semarang tahun 2020, belum ada lawan yang cukup kuat untuk menghadapi calon incumben saat ini, Hendrar Prihadi.

Karena, kinerja dan prestasi yang dicapai di pemerintahan baik. Hal itu disampaikannya saat jadi pembicara Jajak Pendapat Tokoh “Figur Pemimpin Ideal Kota Semarang 2020, Seperti apa?” yang digelar DPC Partai Gerindra Kota Semarang di Hotel Pandanaran, Minggu (17/11/2019).

“Meski ada nama-nama lama seperti Soemarmo dan Sigit Ibnu Nugroho yang bisa dicalonkan, namun belum memiliki populeritas seperti incumben. Sehingga Gerindra harus berpikir ulang jika ingin mengusung calon sendiri. Bahkan dari survei saya, penantang incumben hanya punya sisa peluang 10 persen saja, untuk itu butuh kerja keras untuk mengejar elektabilitas pasangan incumben,” ujarnya.

Dalam acara ini juga ikut menghadirkan mantan Wakil Wali Kota Semarang, Makhfud Ali dan Ketua Kadin Kota Semarang, Arnaz Andrarasmara.

Sementara Mahfud Ali mengatakan, pemimpin milenial sangat dibutuhkan untuk membuat Kota Semarang lebih maju. Calon milenial juga diharapkan dapat meningkatkan pembangunan yang bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
“Semua rakyat harus menikmati pembangunan, jangan sampai ada yang tercecer dan tidak terakomodir,” ujarnya.

Dari hasil diskusi jajak pendapat, Mahfud menyebutkan, belum ada tokoh lain yang dimunculkan selain calon petahana, Hendrar Prihadi.

Petahana dinilai menjadi tokoh milenial yang dapat melangkah untuk menyelesaikan dan menjawab kebutuhan masyarakat.
Berbagai media pengaduan yang menjadi terobosan petahana dapat menyesaikan persoalan secara cepat.

“Tadi saya tidak menyampaikan keberhasilan Mas Hendi karena ingin mengetahui bagaimana audience menyikapi incumbent. Saya mencontohkan persoalan kemiskinan, pengangguran di Kota Semarang, tapi itu tidak menggugah mereka untuk berbicara tokoh lain. Kesimpulan, Pilkada Kota Semarang selesai. Tidak ada tokoh lain yang muncul,” paparnya.

Belum munculnya nama-nama baru untuk calon yang akan maju dalam konstelasi di ajang Pilwakot Semarang Tahun 2020, DPC Partai Gerindra Kota Semarang juga akan melakukan survei internal partai dan menggelar rapat kerja (raker) untuk membahas hal tersebut dalam waktu dekat ini.

Sehingga sekitar pertengahan Desember 2019, Gerindra baru akan mengambil sikapnya, apakah nantinya mereka akan mengusung atau mendukung calon dari partai lain, atau mencari calon di internal maupun eksternal partai.

“Acara hari ini adalah hasil dari komunikasi kami dengan partai partai lain, dan kondisi geopilitik di Kota Semarang. Pilkada tahun 2020 secara umum belum ada gambar-gambar seperti di daerah lainnya, sehingga Gerindra Kota Semarang menggelar jajak pendapat dengan mengundang sejumlah tokoh di Semarang, dan semua mengarah ke salah satu nama (Incumben-red),” kata Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso.

Ditambahkan, Joko setelah survei dan raker internal partai, pihaknya akan road show ke partai lain untuk memberikan nama-nama tersebut. Bagaimana pun juga untuk mengusung calon sendiri, pihaknya butuh koalisi dengan partai lain. Setidaknya masih kurang 4 kursi lagi, dari enam kursi yang diperoleh partai Gerindra Kota Semarang.

Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Ari Wahid mengatakan, memang saat ini belum ada nama yang muncul dari kader internal partai. “Sampai hari ini belum ada nama, kami masih berbenah untuk tahun 2024 mendatang, setelah Pilpres kemarin,” katanya.(HS)

Kolaborasikan Musik dan Teknologi, Sekolah Musik Indonesia Gelar Event Creative Fest

Seleksi Pejabat Eselon II di Pemkot Semarang, Kepala DPU Paling Diminati