in

Pemkot Semarang Tepis Isu Usir PSIS dari Stadion Citarum

Pemkot Semarang saat memberikan keterangan terkait PSIS yang sudah tidak mengelola Stadion Citarum, di Balai Kota Semarang, Sabtu (3/6/2023).

HALO SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menepis isu terkait diusirnya PSIS untuk melakukan kegiatannya di Stadion Citarum Kota Semarang. Sebelumnya, ramai berita tentang PSIS yang sudah tidak mengelola lagi Stadion Citarum karena sudah diambil alih oleh pihak swasta.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang, Fravarta Sadman menerangkan, informasi yang beredar tentang menyebutkan bahwa PSIS merasa terusir atau diusir adalah kekeliruan yang fatal. Pihaknya memastikan PSIS masih bisa melakukan kegiatannya di Stadion Citarum hanya saja sudah tidak mengelola.

“Tidak sama sekali tidak (mengusir), kita tetap mendukung PSIS, mencintai PSIS hanya beda managemen pengelola Citarum,” ujarnya saat memberikan keterangan di Balai Kota Semarang, Sabtu (3/6/2023).

Dirinya menyebut sebenarnya kontrak antara Managemen PSIS yakni PT Mahesa Jenar dan Pemerintah Kota Semarang sudah berlangsung apik selama tiga tahun. Setiap tahun dari kedua belah pihak selalu setuju untuk memperpanjang biaya sewa.

Hanya saja, saat kontrak terakhir yang selesai tanggal 22 April 2023 kemarin, PSIS tak kunjung memberikan kabarnya untuk mengelola Stadion Citarum. Pihaknya pun mengklaim juga sudah memberikan toleransi selama satu bulan namun belum ada kepastian.

Lalu karena pihak swasta yang masuk mengajukan penawaran, pihaknya pun setuju dan memberikan amanahnya untuk mengelola Stadion Citarum ke pengurus yang baru. Sehingga tanda tangan kontrak antara Pemkot Semarang dan PT Saudara Meroket Bersama untuk mengelola Stadion Citarum pada akhir bulan Mei 2023 .

“Sebetulnya bahwa kontrak PSIS PT Mahesa Jenar dengan kita Pemkot Dispora itu berlangsung selama tiga tahun dan diperbarui setahun kontrak dan terakhir 22 April. Namun disitu empat bulan menjelang habis diharapkan semacam ada penawaran lagi untuk melanjutkan atau tidak, kita tunggu sampai berakhir kontrak kita komunikasi sama teman PT Mahesa Jenar tapi tidak ada respon perpanjang atau tidak,” katanya.

“Karena itu aset Pemkot kita berpikir untuk kelangsungan agar bisa berjalan, bermain disitu. Kebetulan ada orang yang mau atau pengelola ada penawar lagi, sampai kita beri toleransi kita undur dari 22 April sampai satu bulan kita komunikasi tetap tidak ada respon dari PT Mahesa Jenar, sehingga akhirnya pihak baru kemudian membayar dan mengelola per 24 Mei. Kontraknya 1,1 miliar sedangkan di Mahesa Jenar 1 miliar tetap yang baru 1,1 miliar,” lanjutnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa Managemen PSIS masih bisa melakukan kegiatan rutinnya di Stadion Citarum. Dirinya juga berpesan kepada pengelola baru agar melakukan perawatan aset Pemkot secara rutin.

“Disamping itu melihat bagaimana perawatan lingkungan banyak rusak tidak perbaiki, padahal harus pengelola, kamar mandi seperti apa ternet jebol itu yang kita minta diperbaiki. Intinya kita dari Pemkot tidak mengusir, masih berlangsung sama, yang beda pengelola karena memang tiap tahun kita sewakan,” paparnya.

Sementara itu, Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengaku prihatin tentang berita negatif yang beredar perihal Pemkot yang mengusir PSIS. Apalagi PSIS adalah klub kebanggaan yang memang harus didukung oleh masyarakat dan Pemerintah Kota Semarang.

Menurutnya, urusan pengelola aset daerah memang harus terus dilakukan sesuai amanat Permendagri 16 Tahun 2016 tentang pengelolaan barang milik daerah. Tak hanya itu, ada juga peraturan Wali Kota yang memang diharuskan untuk mengelola asetnya.

“Pihak ada organisasi PSIS dimana klub kebanggan kita sepak bola yang dikelola profesional. Kalau bicara profesional maka barang daerah harus profesional bukan lembaga sosial dimana Permendagri juga sudah dijelaskan dituangkan Perwal biaya sewa berapa ada Perwal juga,” terangnya.

Iswar pun meminta agar permasalahan ini bisa diselesaikan dengan baik-baik. Sehingga masyarakat tidak beropini bahwa pemkot berlaku selayaknya tak mendukung PSIS.

“Sebaiknya ketemu tidak usah ramai-ramai. Semuanya bareng untuk membangun Kota Semarang. Kita support PSIS. Dan jelas satu barang yang masuk di dalam aset terus diaudit hilang itu tidak ingin terjadi. Kita tidak ingin klub kesayangan nanti jadi seperti itu,” imbuhnya. (HS-06)

Ulang Tahun Ke-62, Wabup Kendal dapat Kejutan dari Para Kepala Dinas

PBB Dorong Kerja Sama Internasional untuk Perangi Narkoba Sintetik di Asia Tenggara