in

Pemkab Semarang Buka Warung Serasi untuk Dorong Pemasaran Produk UMKM

Bupati Semarang Mundjirin, saat melaunching toko online Warung Serasi, di Balai Agung Loka Wisata Dusun Semilir, Bawen, Jumat (6/11) (Foto : jatengprov.go.id)

 

HALO SEMARANG – Pada saat krisis ekonomi melanda tahun 1998 lalu, sektor yang paling bisa bertahan adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Dengan terus berinovasi, para pelaku UMKM ini pun diharapkan dapat bertahan, jika seandainya ke depan ekonomi Indonesia memburuk kembali akibat resesi.

Karenanya, sinergi antarpelaku UMKM dan swasta, serta pemerintah perlu terus diperkuat, untuk menjamin terbukanya pasar. Salah satunya dengan membuka toko online aneka produk UMKM Kabupaten Semarang.

“Inovasi memanfaatkan teknologi informasi ini penting untuk memperluas pasar. Para pelaku UMKM diharapkan dapat bertahan di tengah kontraksi ekonomi saat ini, dengan memasarkan produk bermutu dan dibutuhkan masyarakat,” kata Bupati Semarang Mundjirin, saat melaunching toko online Warung Serasi, di Balai Agung Loka Wisata Dusun Semilir, Bawen, Jumat (6/11).

Menurut dia, para pelaku UMKM perlu membentuk klaster, sesuai produk usahanya, agar bisa memperkuat posisi tawar di pasaran. Selain itu juga menjalin sinergi, dengan pemangku kepentingan lainnya, untuk memperluas jangkauan pemasaran.

Sekretaris Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang, Rini Sulistyawati menjelaskan, pameran produk UMKM digelar untuk mempromosikan aneka potensi unggulan Kabupaten Semarang.

Pameran yang berlangsung mulai Jumat (6/11) hingga Minggu (8/11) besok itu, diikuti stan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Kementerian Perdagangan RI ​dan Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, juga ada peserta pameran dari Kabupaten Sukoharjo, Demak, Purbalingga dan Temanggung.

“Ajang berskala nasional ini memang bertujuan mempromosikan aneka produk unggulan bidang pariwisata, ekonomi kreatif dan koperasi serta UMKM,” terangnya.

Meski di tengah pandemi, lanjutnya, pameran tetap digelar. Tujuannya, membantu promosi UMKM agar tetap bertahan saat situasi ekonomi sulit.

Rini memastikan, pelaksanaannya tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Di antaranya semua pengunjung diwajibkan memakai masker dan dilakukan penyemprotan disinfektan secara berkala di ruang pameran.

Peserta pameran juga dibatasi hanya menempati 38 stan dibandingkan pelaksanaan tahun lalu sebanyak ​ seratus stan. (HS-08)

Profesionalitas Dalam Pengelolaan Keuangan Cabor Jadi Prioritas KONI Kota Semarang

Wagub Minta Pengelola Pesantren Terbuka Jika Ada yang Terpapar Covid-19