HALO CILACAP – Stunting merupakan persoalan bersama yang membutuhkan penanganan lintas sektor. Jumlahnya dapat ditekan, jika tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bahu-membahu dan bekerjasama sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Salah satunya dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, termasuk pemberian makanan tambahan untuk mencukupi kebutuhan asupan nutrisi bagi bayi berpotensi stunting.
Seperti yang dilakukan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Cilacap, di Pendopo Kecamatan Maos, Selasa (3/1/2023).
Untuk memberikan edukasi, Dispermades menyelenggarakan Pelatihan Memasak Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bagi Balita Berpotensi Stunted.
Kepala Dispermades Cilacap, Bintang Dwi Cahyono mengatakan, kegiatan digelar secara simultan pada empat eks distrik dan diikuti total 1.250 orang kader PKK dari 269 desa di seluruh Kabupaten Cilacap.
Dijelaskan, dalam acara tersebut, pihak penyelenggara menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan dan Tim Ahli Gizi Kabupaten Cilacap.
“Dengan menu nominal Rp 17.500 yang memenuhi standar gizi dan protein, agar anak-anak yang berpotensi stunting ini angkanya dapat menurun,” jelas Bintang.
Dirinya mengungkapkan, pada tahap pertama, program ini dilaksanakan selama tiga bulan hingga pertengahan April 2023.
Pada saat yang sama juga dilakukan kegiatan penimbangan serentak untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita.
“Dari penimbangan ini akan diketahui balita berpotensi stunting, yang selanjutnya akan mendapat asupan PMT,” ungkap Bintang.
Sementara, Pj Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar mengatakan, penanganan stunting sangat diperlukan untuk mempersiapkan generasi emas di Indonesia.
Dirinya menegaskan, apabila tumbuh kembang anak dapat dioptimalkan sejak dini, maka kedepan Indonesia akan memiliki sumber daya manusia unggul yang berkualitas.
“Diamati pertumbuhannya, perkembangannya normal atau tidak. Tetapi jangan cuma melihat tinggi badan. Karena yang utama adalah pertumbuhan, berat badan, dan kognitifnya. Termasuk perkembangan otak dan motoriknya,” tandas Yunita.
Pada kesempatan ini, Pemkab Cilacap juga menerima bantuan Pelatihan PMT Stunting untuk desa dari Bank Jateng. Bantuan senilai Rp 60.728.000 ini diserahkan secara simbolis oleh Pimpinan Bank Jateng Cabang Cilacap, Bangun Edi Sumirat kepada Pj Bupati Cilacap.
Bantuan ini menjadi bentuk sinergitas dan kepedulian dunia usaha, terhadap program pemerintah atas peningkatan kesehatan masyarakat.
Sebagai informasi, Pemkab Cilacap terus berupaya menurunkan stunting hingga mencapai 14 persen pada tahun 2024.
“Menurut hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), angka stunting di Kabupaten Cilacap pada tahun 2021 mengalami penurunan hingga 17,9 persen,” ujar Yunita.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan dr Ari Windy Hardhanu dalam acara Diseminasi Hasil Pengukuran dan Publikasi Stunting menjelaskan, pada kurun 2018 – 2021 prevalensi stunting di Kabupaten Cilacap terus menurun.
“Kabupaten Cilacap sudah memenuhi target standar WHO dibawah 20 persen. Namun demikian target nasional pada tahun 2024 prevalensi stunting harus mencapai di bawah 14 persen,” jelasnya. (HS-06).