
HALO BLORA – Masyarakat diajak untuk membuka jendela rumah masing-masing, agar sirkulasi udara dapat lancar. Dengan cara itu, penghuninya juga dapat lebih sehat, terutama dalam masa pandemi Covid-19 saat ini.
Ajakan tersebut disampaikan Pejabat Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, dr. Heny Indriyanti, M.Kes, di Blora, seperti dirilis blorakab.go.id.
Selain menjaga sirkulasi udara, masyarakat juga diajak untuk menerapkan cara hidup sehat ditambah melaksanakan protokol pencegahan Covid-19.
“Buka jendela rumah agar sirkulasi udara bisa teratur dengan baik. Biasakan makan yang bergizi, tetap terapkan 3M, yaitu mencuci tangan pakai sabun, memakai masker dan menjaga jarak bila ada di kerumanan,” tambahnya, Minggu (11/10).
Lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Blora mendukung upaya pemerintah pusat dalam mengupayakan vaksin Covid-19 untuk menyehatkan rakyat.
“Pemerintah pasti akan memberikan yang terbaik untuk menyehatkan rakyat, kita tunggu saja vaksinnya,” kata Heny Indriyanti.
Kehadiran vaksin disebut menjadi salah satu faktor penting dalam menghentikan laju virus corona. “Kita semua butuh vaksin dan harapannya akhir tahun ini (2020) sudah bisa ada vaksin,” ucapnya.
Upaya untuk memutus mata rantai Covid-19, juga terus dilakukan. Salah satunya adalah dengan melakukan testing, tracing dan treatment (3T). Testing adalah upaya mencari orang sebanyak-banyaknya yang berisiko, untuk dilakukan test, apakah ada Covid-19 atau tidak. Ini bisa dilakukan melalui rapid test atau swab test PCR.
Untuk saat ini, rapid sudah tidak direkomendasi, karena kurang akurat untuk diagnostik. Pengecekan semacam itu hanya untuk kondisi-kondisi darurat. Hanya dipakai untuk kegawatdaruratan saja.
“Kalau untuk diagnostik, tetap dilakukan melalui swab test PCR,” jelasnya.
Kemudian, yang kedua dilakukan tracing. Ketika ada kasus, pihaknya mencari riwayat kontak penderita dengan siapa saja, serta kemungkinan di mana dia tertular. “Tracing dilakukan untuk mencegah penularan baru. Jadi testing dan tracing dilakukan sebanyak-banyaknya, sumbernya darimana,” ungkapnya.
Berikutnya Treatment, kalau sudah ketemu, sudah konfirmasi, apakah ada gejala atau tidak sehingga bisa ditentukan apakah pelu perwatan di rumah sakit atau cukup di isolasi mandiri di rumah.
Ia juga mengingatkan, perlunya mewaspadai Orang Tanpa Gejala (OTG) yang muncul klaster keluarga. Karena daya tahan yang bagus, OTG nampak seperti orang sehat pada umumnya, walaupun sebenarnya dia sudah terinfeksi virus tersebut.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang pengadaan dan pelaksanaan vaksin Covid-19.
Perpres yang ditandatangani pada Senin (5/10/2020) itu mengatur kewenangan Menteri Kesehatan untuk menetapkan besaran harga pembelian virus corona. Nantinya, program vaksinasi ini akan dikoordinasi langsung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang kini sedang menetapkan kriteria dan prioritas penerima vaksin, wilayah, jadwal, tahapan, dan standar pelayanan vaksinasi. Vaksin tersebut ditargetkan akan tersedia pada Januari 2021. (HS-08).