in

Pembangunan Stadion Citarum Hampir Selesai, Tampak Megah dengan Rumput Sintetis Standar FIFA

Stadion Citarum Semarang setelah dipasang rumput sintetis.

 

HALO SEMARANG – Proses pembangunan Stadion Citarum Semarang dengan pemasangan rumput sintetis kini sudah hampir selesai. Stadion milik Pemkot Semarang itu pun menjadi satu-satunya lapangan sepak bola di Jawa Tengah yang menggunakan rumput sintetis dengan standar FIFA.

Pemasangan rumput sintetisdilakukan langsung di bawah pengawasan tim teknisi dari Jerman. Rumput sintetis Polytan tersebut memang produk yang berasal dari Jerman.

Sekretaris Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang, Irwansyah mengatakan, perbaikan Stadion Citarum untuk tahap ini sudah 100 persen. Perbaikan tersebut meliputi drainase, pematangan lahan lapangan, dan pemasangan rumput sintetis. “Rumput yang kami gunakan juga sesuai dengan standar FIFA,” ujar Irwansyah, baru-baru ini.

Seperti diketahui, perbaikan Stadion Citarum pada 2019 menelan anggaran sebesar Rp 16 miliar yang berasal dari APBD Kota Semarang.

Rumput sintetis yang sudah mulai dipasang tersebut memang berbeda dengan yang selama ini digunakan di lapangan futsal milik Pemkot Semarang. Secara kualitas dikatakan Irwansyah lebih baik, karena memang dipertuntukkan guna pembangunan lapangan sepak bola. Diharapkan setelah dibangun, Stadion Citarum nantinya bisa dimanfaatkan oleh semua warga Kota Semarang.

“Kami juga berharap masyarakat ikut merawatnya. Karena pembangunan ini tujuannya memang untuk masyarakat,” katanya.

 

Para pekerja dan konsultan melakukan pemasangan rumput sintetis di Stadion Citarum Kota Semarang, baru-baru ini.

 

Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menuturkan, selesai pemugaran Stadion Citarum, harapannya Kota Semarang memiliki lapangan sepak bola kelas menengah dengan kualitas yang baik. Stadion Citarum sendiri berkapasitas sekitar 10 ribu penonton.

“Kami ingin ada lapangan kelas middle yang daya tampungnya sekitar 10 ribu, yang bisa dipakai untuk kegiatan olahraga sepak bola sebagai penunjang Stadion Jatidiri Semarang yang saat ini juga sedang dilakukan pemugaran oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi.

Hendi menjelaskan, ada beberapa fokus perbaikan di Stadion Citarum. Salah satunya dengan mengganti rumput dengan rumput sintetis standar FIFA, dan penambahan beberapa lampu penerangan stadion. Termasuk juga pembenahan drainase.

“Jika sudah dapat digunakan, selanjutnya penataan parkir di situ akan dilakukan. Sehingga masyarakat nantinya dapat memanfaatkan lapangan tersebut untuk melakukan aktivitas olahraga,” harapnya.

Semantara Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Rukiyanto mengatakan, jika Stadion Citarum tersebut nantinya akan menjadi penunjang Stadion Jatidiri yang sampai sekarang masih berproses pemugaran.

“Beberapa lampu juga diperbaiki, sehingga tidak hanya siang, namun juga malam bisa digunakan oleh masyarakat Kota Semarang,” tutur politisi PDIP ini.

Sebelum dilakukan pemugaran seperti saat ini, kondisi Stadion Citarum memang memprihatinkan. Kualitas rumput yang buruk dan drainase yang kurang baik, membuat lapangan tersebut kerap direndam banjir saat musim hujan. Pada awal 2019 ini, Pemkot Semarang melakukan terobosan untuk membangun stadion yang pernah menjadi homebase PSIS dan menjadi kebanggaan masyarakat Kota Semarang tersebut.

“Penggantian rumput menjadi sintetis standar FIFA itu bentuk kesungguhan Pemkot Semarang dalam memberikan fasilitas olahraga terbaik untuk masyarakat,” katanya.
Ruki berharap, nantinya atlet sepak bola di Kota Semarang akan semakin nyaman menggunakannya dan akan lahir atlet-atlet hebat dari Kota Semarang.

Dikatakan, tidak hanya sepak bola, namun beberapa aktivitas olahraga yang lain bisa dilakukan di stadion tersebut.

“Beberapa juga dilakukan pembenahan. Seperti kursi juga sudah diberikan yang lebih baik dari sebelumnya,” katanya.
Ia berharap, selain menggunakan, masyarakat Kota Semarang juga ikut merawat stadion tersebut.(HS)

Band Pelajar Kota Semarang, Shakuntala akan Manggung di “Rock 80 n Milenial” di Purworejo

Komisi A Berharap Kampung Tematik Dikelola dengan Baik