in

Pekan Depan, PSIS Akan Kumpulkan Pemain

Penasihat DWP Setkab, Endang Nugrahani Pramono Anung dan Stafsus Presiden Angkie Yudistia, pada webinar “Membangun Ketahanan Perempuan Indonesia Melalui Kesehatan Mental dan Pemulihan UMKM”, Jumat (17/12). (Sumber: Tangkapan Layar Aplikasi Zoom / Setkab.go.id)
Foto ilustrasi: para pemain PSIS berlatih di Stadion Citarum, Semarang, Jumat (20/3/2020). (foto dokumentasi media officer PSIS).

 

HALO SEMARANG – Manajemen PSIS akan segera mengumpulkan pemain guna membicarakan kemungkinan jika kompetisi Liga 1 2020 jadi dilanjutkan pada Oktober mendatang.

Kesepakatan dengan pemain diperlukan, karena kompetisi lanjutan ini dalam kondisi yang tidak menguntungkan, baik bagi manajemen, PSIS, dan suporter. Hal itu disampaikan GM PSIS, Wahyoe “Liluk” Winarto, Kamis (23/7/2020).

“Pekan depan akan kami kumpulkan. Pemain yang kami undang mungkin tidak semua karena ada yang pulang kampung ke daerahnya dan negaranya. Mungkin bisa saja komunikasi akan dilaksanakan secara virtual. Yang intinya membahas soal kemungkinan kompetisi lanjutan, termasuk soal ketentuan dari PSSI terkait gaji pemain. Kami tak ingin memaksakan pemain, maka perlu ada musyawarah antara manajemen, ofisial, dan pemain, sebaiknya bagaimana mempersiapkan tim ini untuk mengikuti kelanjutan Liga 1 2020,” kata pria yang biasa disapa Liluk tersebut.

Ditambahkan, pembicaraan yang mungkin mendasar tentu terkait kondisi tim dengan kelanjutan kompetisi di tengah pandemi. Selain tanpa penonton, kompetisi nanti juga digelar dengan banyak syarat terkait pencegahan penularan Covid-19.

“Selain itu klub juga hanya memperoleh subsidi dari PSSI sekitar Rp 800 juta/bulan. Padahal kebutuhan klub lebih dari itu. Kami ingin minta masukan dan pendapat pemain, sebaiknya bagaimana menghadapi situasi seperti ini. Apalagi jika tanpa penonton, tentu akan ada pemasukan klub yang hilang,” katanya.

Selain menyiapkan tim, pihaknya juga masih akan melakukan komunikasi dengan PSSI. Hal itu terkait kemungkinan penambahan subsidi untuk klub. Setelah dihitung manajemen, kebutuhan klub untuk menjalani kompetisi di tengah pandemi, apalagi dengan banyaknya ketentuan dan syarat, setidaknya setiap klub butuh sekitar Rp 1,5 miliar perbulan.

“Namun tentu kebutuhan klub berbeda-beda. Hitungan itu untuk PSIS, tapi belum termasuk anggaran pengobatan dan karantina jika ada pemain atau ofisial yang tertular corona,” katanya.

Sebelumnya, manajemen PSIS telah mendaftarkan Stadion Citarum sebagai kandang apabila Shopee Liga 1 2020 dilanjutkan pada Bulan Oktober mendatang.

“Sesuai dengan tekad kami, PSIS akan menggunakan Stadion Citarum dan kami akan mendaftarkannya ke PT LIB sebagai kandang,” ujar CEO PSIS, Yoyok Sukawi, baru-baru ini.

“Supaya bisa digunakan, kami sudah mulai merenovasi secara bertahap, seperti pemasangan lampu tambahan. Kemudian beberapa kekurangan seperti bench pemain, ukuran gawang, dan beberapa ruangan akan kami selesaikan sebelum Oktober,” imbuhnya.(HS)

Terpilih jadi Ketua Persani Kota Semarang, Hamzah Musawa Berharap Ada Peningkatan Fasilitas Senam

Insiden Hotel Awan Sewu Semarang, Komisi C Akan Panggil Pelaksana Proyek