in

Peduli Wabah Covid-19, Eks-Narapidana Teroris di Jateng Sumbang 1.350 Masker untuk Masyarakat

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen saat menerima bantuan masker dan peralatan kesehatan lain dari eks-napiter di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (13/4/2020).

 

HALO SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menerima bantuan 1.350 masker dari eks-narapidana terorisme (napiter). Ribuan masker untuk masyarakat Jawa Tengah tersebut merupakan hasil produksi dari para napiter yang tergabung dalam Yayasan Gema Salam.

Bantuan tersebut diberikan langsung oleh perwakilan eks-napiter kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didampingi Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (13/4/2020).

Menurut Joko Tri Harmanto alias Jack Harun, bantuan berupa 1.350 masker kain tersebut merupakan bentuk inisiatif Yayasan Gema Salam terkait wabah Covid-19 yang sedang terjadi di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah. Yayasan Gema Salam sendiri merupakan wadah bagi mantan napiter di Jawa Tengah yang didukung oleh Bapas Surakarta dan Yayasan Prasasti Perdamaian.

“Ini bentuk kepedulian kami kepada pemerintah dan masyarakat Jawa Tengah di tengah wabah corona. Kami ingin membantu meskipun dalam bentuk yang kecil. Harapannya ini bisa membantu masyarakat agar tetap menaati peraturan pemerintah untuk mengenakan masker,” ujarnya di depan Ganjar.

Harun menjelaskan, 1.350 masker itu terdiri atas 1.000 masker dari kain kaos dan 350 dari kain batik. Ribuan masker tersebut dibuat sendiri oleh kawan-kawan di Yayasan Gema Salam.

“Ini jahit sendiri, untuk yang ikut menjahit ada dua orang, yang lain bantu kaos dan alat lainnya. Bahan kami ambil dari sisa jahitan kaos dan baju batik untuk kemudian kami jahit menjadi masker. 1.000 masker itu satu pekan, sehari bisa 100 masker,” jelasnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berterima kasih atas bantuan yang diberikan tersebut. Gerakan masker itu ternyata tidak berhenti tetapi masuk dan mengusik pikiran orang-orang untuk selalu menjaga dan menyehatkan.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh kawan-kawan di Yayasan Gema Salam sangat luar biasa. Di tengah masyarakat harus menjaga diri dan sehat, serta kekurangan peralatan sederhana seperti masker. Maka kontribusi Yayasan Gema Salam memberi kontribusi berupa bantuan masker.

“Saya tidak pernah menghitung jumlahnya, satu pun kalau itu diberikan dengan ikhlas dan ingin disumbangkan untuk kemanusiaan, buat saya itu seperti sejuta masker yang diberikan bahkan lebih. Terpenting adalah ketulusan hati, niat yang baik, dan ini bagian dari sakitnya bangsa, sakitnya negara, deritanya rakyat, kita semua menanggung bersama,” katanya.

“Tetap semangat dan terus berproduksi agar banyak orang tidak kerepotan untuk mencari dan menggunakan masker. Biarkan masker yang berstandard kesehatan digunakan oleh tenaga medis dan kita cukup memakai masker dari kain ini saja. Jangan lupa setiap empat jam dicuci, jangan lupa selalu cuci tangan, dan jaga jarak,” pesan Ganjar kepada kawan-kawan eks-napiter di Yayasan Gema Salam dan masyarakat Jawa Tengah.

Selain 1.350 masker kain dari Yayasan Gema Salam, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menerima bantuan dari grup Cimory, United Bike, dan PT Pesona Wisata Jateng yang memberikan 1.500 APD dan 5.000 botol susu untuk tenaga medis. Ada juga bantuan 2.000 hand sanitizer dari PT Kosmetika Tama Super Indah.

“Bantuan ini pasti sangat membantu, khususnya bagi tenaga medis yang berada di benteng terakhir, mereka harus berjuang, nyawa dipertaruhkan, dan tidak bisa menemui orang yang disayang,” kata Ganjar.(HS)

Pemkot Akan Cari Solusi Terkait Banjir Bandang di Kelurahan Jomblang

Wali Kota Semarang Salurkan 2.000 APD dan 10 Ribu Masker Untuk Tujuh Rumah Sakit