in

Pedagang Pasar Tambaklorok Mengeluh, Dampak Corona Penurunan Penjualan Ikan Sampai 70 Persen

Asri Priyatun (51) salah satu penjual ikan di Pasar Tambaklorok, Kota Semarang yang menjajakan dagangannya, Senin (30/3/2020).

 

HALO SEMARANG – Penyebaran wabah Covid-19, ternyata berdampak besar bagi perekonomian warga Kota Semarang. Bahkan saat ini mulai dirasakan oleh para nelayan dan pedagang ikan di beberapa pasar khusus penjualan ikan. Seperti yang terjadi di Pasar Tambaklorok, Kota Semarang.

Dampak yang dirasakan yakni, sepinya pembeli yang berakibat penurunan penghasilan para nelayan dan pedagang ikan.

“Pasar semakin sepi, pembeli mungkin lebih memilih berdiam diri di rumah akibat wabah corona ini. Sudah kurang lebih satu minggu ini pasar sepi,” kata Asri Priyatun (51) salah satu penjual ikan di Pasar Tambaklorok, Kota Semarang, Senin (30/3/2020).

Lebih lanjut, Asri yang sudah berdagang ikan kurang lebih 30 tahun itu mengungkapkan, penjual rata-rata mengalami penurunan penjualan hingga 70 persen, dibanding sebelum ada wabah corona.

“Semakin hari semakin sepi, tidak ada pembeli masuk, tidak ada yang belanja,” ungkapnya.

Dengan kondisi seperti saat ini, Asri berharap pemerintah dapat segera mungkin turun tangan, sehingga mata pencaharian pedagang di Pasar Tambaklorok tidak hilang.

“Biasa harian kami bersih memperoleh pendapatan sekitar Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu. Saat ini untuk mencari pendapatan bersih Rp 30 ribu saja semakin sulit. Harapannya pemerintah dapat mengambil kebijakan yang matang, sehingga kehidupan para pedagang seperti saya tidak semakin sulit,” tambahnya.

Menurutnya, sebelum ada wabah virus corona Pasar Tambaklorok jadi salah satu pasar ikan yang jadi jujukan warga Kota Semarang. Tiap hari dagangannya laris hingga 80% dan banyak pengunjung berdatangan. Selain itu, pedagang yang semula berani menyetok ikan hingga mencapai 1 kwintal, kini cuma berani mengambil barang sekitar 8-10 kg.

“Sekarang yang datang ke pasar ini seharinya cuma ada 30 pengunjung, alhasil banyak ikan yang tidak laku. Jadi kami pun juga tak berani menampung banyak stok,” tandasnya.

Sementara Yono, salah satu pedagang di Pasar Rejomulyo Lama (Pasar Kobong) Semarang juga mengeluhkan hal yang sama. Akibat merebaknya wabah corona, penjualan ikan di lapaknya turun drastis, bahkan bisa mencapai 70 persen dibanding hari biasa.

“Jika biasanya kami bisa menjual ikan sampai 2 ton ikan perhari, saat ini tak lebih dari satu ton yang bisa kami jual. Kami berharap wabah ini segera bisa tertangani dan perekonomian kembali pulih seperti sedia kala,” tandasnya.(HS)

Ketika Prajurit Denpom IV/5 Semarang Ikut Bantu Warga Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Ini Kata Ganjar Pranowo Soal Wacana Darurat Sipil