in

Pedagang Mengeluh, Pasar Barito Baru di Penggaron Sepi Pembeli

Kondisi Pasar Barito Baru di Penggaron yang masih sepi pembeli.

 

HALO SEMARANG – Kondisi Pasar Barito Baru di komplek Terminal Penggaron kini sepi pembeli. Pedagang mengaku kondisinya tidak seramai seperti saat masih berjualan di lokasi yang lama, di Jalan Barito. Para pedagang mengeluhkan soal sepinya para pembeli, setelah mereka direlokasi dari lokasi lama, yaitu di sepanjang bantaran Banjir Kanal Timur (BKT) yang saat ini telah dinormalisasi.

Para pedagang di Pasar Barito baru merasakan penurunan omzet penjualan yang signifikan, setelah pindah ke lokasi baru sekitar dua tahun lalu. Sebagian besar, para pedagang berjualan orderdil otomotif, baik mobil dan motor, sepeda, serta melayani jasa servis dan alat pertukangan.

Salah satu pedagang, sekaligus pemilik kios penjualan alat dan jasa pertukangan, Rahman (45) mengatakan, penurunan omzet penjualan di kiosnya sampai 70 persen, jika dibandingkan dengan berada di lokasi yang lama. Karena menurut dia, konsumen yang ingin datang ke kiosnya merasa keberatan, selain karena jauh dari kota, juga kesulitan mencari kios yang baru tersebut.

“Mungkin konsumen masih penyesuaian untuk bisa menemukan lokasi yang baru ini. Sehingga pendapatannya dalam satu hari, hanya bisa untuk menutup biaya makan dan transportasi. Karena lokasinya cukup jauh dari kota,” katanya, Selasa (3/3/2020).

Lokasi yang jauh dari kota ini, membuat beberapa pedagang enggan menempati kios yang sudah disediakan pemkot di sekitar Terminal Penggaron. Sebagian pedagang memilih mencari lokasi lain untuk membuka usaha, salah satunya di sekitar relokasi Pasar Johar yang ada di kawasan MAJT.

“Bahkan banyak kios dibiarkan kosong di sini. Luasan kios yang sekarang ditempati ukuran 4×3 meter, jadi tak ideal untuk berjualan kelengkapan kendaraan dan pertukangan,” imbuhnya.

Pedagang Pasar Barito Baru berharap, ada upaya pemkot untuk mempromosikan pasar baru ini, agar bisa seramai saat berjualan di lokasi lama. Pemkot Semarang, kata Rahman, harus bisa lebih mensosialisasikan ke masyarakat luas mengenai lokasi baru tersebut. Baik dengan cara menggelar bazar maupun kegiatan lainnya guna mempromosikan Pasar Barito Baru.

“Saat ini jumlah kios yang buka sekitar 80 unit. Jumlah itu yang dipakai di bagian luar saja. Kalau yang di dalam belum bisa dipakai karena belum dibangun, hanya berupa dasaran. Dulunya kios saya juga hanya berupa shelter, sehingga harus menambah bagian lainnya sendiri seperti pintu besi dan sekat kios, untuk keamanan barang saat ditinggal,” tandasnya.(HS)

Gandeng Polda, Pemprov Jateng Siap Tindak Penimbun Masker

Hendi: Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang Terus Mengalami Peningkatan