HALO SEMARANG – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, akan melanjutkan peningkatan Taman Hutan Kota Mijen, pada tahun ini. Tahun lalu, Disperkim telah membangun panggung pertujukan dan lapangan bagian tengah taman. Penambahan sarana dan prasarana yang dilaksanakan Disperkim tersebut sekaligus guna menambah ruang terbuka hijau (RTH), terutama di daerah barat dan selatan Kota Semarang.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Ali mengatakan, Taman Hutan Kota Mijen, kondisinya sempat mangkrak, namun saat ini sudah bisa digunakan untuk kegiatan kelompok masyarakat. Harapannya, setelah dimanfaatkan masyarakat sekitar bisa menambah ruang publik dan pusat keramaian masyarakat yang baru.
“Tahun 2022, Taman Hutan Kota Mijen akan dilanjutkan pembangunannya agar bisa dimanfaatkan seluruhnya. Misalnya fasilitas berupa jogging track akan diselesaikan tahun ini juga,” katanya, Minggu (9/1/2022).
Idealnya, kata Ali, memang setiap kecamatan ada ruang terbuka hijau, untuk pusat aktivitas masyarakat. “Sehingga pusat keramaian tidak hanya di kota seperti Taman Simpanglima atau Tugu Muda saja. Sehingga bisa memecah pusat keramaian yang saat ini ada,” tambahnya.
Kabid Pertamanan dan Pemakaman Disperkim, Murni Ediati menambahkan, Taman Hutan Kota Mijen, nantinya akan dikonsep untuk lahan terbuka hijau sekaligus berfungsi sebagai wilayah resapan air di sekitarnya. Sehingga ke depan akan dibuatkan danau untuk tampungan air hujan, sekaligus punya fungsi sebagai pengendali banjir. Kemudian juga akan ditanami pohon berukuran besar, yang berfungsi untuk paru-paru kota.
“Hutan kota sebagai penyeimbang lingkungan, bisa untuk cadangan oksigen, dan menyerap polusi asap kendaraan. Tahun ini difokuskan untuk penghijauan dengan penanaman pohon dan fasilitas olahraga jogging track, sehingga bisa segera dimanfaatkan masyarakat. Untuk pembuatan danau belum dikerjakan tahun ini karena butuh anggaran yang cukup besar,” kata Pipie, sapaannya.
Sembari menyelesaikan sarana dan prasarana semuanya seperti pembuatan jogging track, dan penghijauan di Taman Hutan Kota Mijen, masyarakat bisa menggunakan fasilitas maupun lapangannya.
Misalnya untuk berbagai kegiatan yang menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Seperti pedagang kaki lima yang akan memakai tempat untuk berjualan, maupun memanfaatkan panggung pertunjukkan untuk kegiatan seni dan budaya. Namun, kata Pipie, nantinya tentunya diikuti dengan penataan di lokasi agar terlihat rapi, bersih, dan tidak terkesan kumuh.
“Mulai tahun ini sudah dibuka untuk masyarakat, kalau ramai dengan aktivitas masyatakat peningkatan taman hutan kota ini bisa dikatakan berhasil. Semoga dalam waktu dekat ini ada pembicaraan dari perwakilan masyarakat bersama kami, jika ada masyarakat sekitar yang akan memakai sementara waktu di tempat tersebut,” imbuhnya.
Saat ini, taman seluas tiga hektare ini telah dibangun panggung pertujukkan seni, beserta fasilitas pendukungnya yakni kamar mandi, toilet, dan lampu penerangan. Sehingga jika masyarakat memakai tempat tersebut sudah cukup nyaman.
“Kami mempersilakan dimanfaatkan masyarakat tapi kalau membawa sampah, ya tolong sampahnya bisa dibuang ke tempat sampah. Kalau datang bawa sampah, ya kalau pulang sampahnya dibersihkan,” harapnya.
Nanti, lanjut Pipie, saat masyarakat akan memakai panggung di sana, pihaknya memasukkan perjanjian yang salah satu berisi bersedia untuk membersihkan sampah yang dihasilkan mereka.
“Kami juga sudah menempatkan security, untuk pengawasan Taman Hutan Kota Mijen,” katanya.
Tahun 2022, selain penanaman pohon dan pembangunan jogging track, pihaknya akan menyelesaikan perbaikan akses jalan masuk taman hutan kota dan pedestrian lapangan untuk area jogging track.
“Kalau akses untuk mobil baru dicor pas untuk roda mobil. Karena bagian tengah belum diplester, cuma untuk roda mobil saja, semoga tidak lama lagi bisa ditingkatkan lagi sarana dan prasarananya agar menjadi lebih bagus dan nyaman digunakan masyarakat, untuk tempat berkumpul dan melepas kepenatan sejenak bersama keluarga,” pungkasnya.(HS)