HALO SOLO – Pemkot Solo bersama Kementerian PUPR, akan menindaklanjuti keluhan pedagang Pasar Legi, dengan melakukan berbagai penyempurnaan, sebelum pasar tersebut diresmikan 20 Januari 2022 mendatang.
Hal itu disampaikan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, ketika bersama Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti meninjau kesiapan Pasar Legi, Sabtu (15/1/2022).
Dalam kunjungan itu, Gibran dan Diana Kusumastuti menerima masukan dari para pedagang. Berbagai masukan itu akan ditindaklanjuti dengan langkah-langkah perbaikan. Selain itu masih ada waktu sekitar enam bulan setelah diresmikan, untuk pemeliharaan.
“Sudah kita tampung semuanya kok, exhaust fan atau blower yang berisik. Yang tempyas (terciprat air hujan) juga segera kita perbaiki. Kita pasang kedap suara dan kita desain kanopi, sesuai konsep green building, dengan memanfaatkan semua elemen alam,” kata Gibran, seperti dirilis laman resmi Pemkot Solo.
Menurut Gibran, para pedagang harus mampu beradaptasi untuk kebaikan semua pihak.
Dengan bangunan pasar yang baru, Pasar Legi dengan dagangan dan pengunjung akan semakin banyak transaksinya karena kondisi pasar yang bersih, terang dengan berbagai fasikitas yang membuat kenyamanan dan kegiatan jual beli berlangsung dengan baik.
Dengan beroperasinya kegiatan perdagangan di Pasar Legi, lanjut Wali Kota, kegiatan ekonomi akan tambah ramai.
Yang terpenting, penjual bisa berjualan dan untuk permasalahan teknis seperti tangga licin, blower yang berisik sambil jalan akan segera ditangani.
Gibran juga meyakini, dagangan para pedagang juga akan laku, sehingga secara bertahap akan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Kios yang menghadap tembok, dengan izin Kementerian PUPR juga akan dibuka menghadap ke tengah. Sehingga bisa lebih mudah terlihat pembeli atau pengunjung.
Wali Kota Gibran juga menyampaikan apresiasi pada para pedagang, yang sudah kooperatif, kompak, dan diharapkan para penjual memiliki mindset baru dengan ikut menjaga kebersihan pasar.
Dengan los dan kios yang baru pedagang oprokan pun diyakini semakin tambah transaksi.
Sementara Dirjen Diana Kusumastuti usai meninjau Pasar Legi, mengungkapkan bangunan pasar sudah 100 % selesai. Selain itu juga tetap ada pengawasan untuk menjaga keamanan serta kebersihan.
”Kebersihan pasar sangat penting karena pasar akan kembali kumuh lagi. Saya menekankan supaya Pemerintah Daerah mengajak para pedagang untuk memperhatikan kebersihannya sehingga pasar ini menjadi lebih rapi pasar akan sehat. Kalau buang sampah sembarangan, pasar akan kotor,” ucapnya.
Terkait keluhan pedagang dengan suara blower dan tempyas, akan dibenahi sehingga pedagang merasa nyaman.
Sementara, Yatno, seorang penjual pisang asal Gemolong Sragen mengaku perlu menyesuaikan dengan kondisi bangunan yang baru. “Saya menurut saja dengan apa yang diberikan Pemerintah yang penting jualan saya nantinya saya harap akan lebih laku karena pasar bersih,” ujarnya.
Ardi penjual garam di kios juga akan memyesuaikan dengan jarak bongkar muat yang cukup jauh, namun dia akan menyesuaikan dengan keadaan. “Saya meneruskan dari orang tua usaha jual garam ini. Harapan saya dagang saya lebih laku dari sebelumnya,” jelasnya. (HS-08)