in

OJK Gandeng Pemkot Semarang Gelar Sekolah Pasar Modal

Sekolah Pasar Modal bagi Aparat Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Semarang, Selasa (10/11/2020).

 

HALO SEMARANG – Untuk meningkatkan literasi tentang pasar modal, Kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia – Jawa Tengah 1 dan Pemerintah Kota Semarang menggelar Sekolah Pasar Modal bagi Aparat Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Semarang, Selasa (10/11/2020).

Deputi Direktur Manajemen Strategis, Edukasi Perlindungan Konsumen, dan Kemitraan Pemerintah Daerah OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, Bambang Triono menyatakan, Sekolah Pasar Modal bertujuan untuk meningkatkan literasi terkait pasar modal kepada ASN di lingkungan Pemkot Semarang.

Selain itu menurutnya, kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan untuk mendukung Bulan Inklusi Keuangan yang telah dibuka pada level nasional di Jakarta  Oktober 2020 lalu.

“Kegiatan Sekolah Pasar Modal ini juga merupakan salah satu upaya mempercepat akses masyarakat terhadap layanan industri jasa keuangan, sebagaimana program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD),” ujarnya Selasa (10/11/2020).

Bambang Triono berharap, agar Sekolah Pasar Modal bersama Pemerintah Kota Semarang ini dapat memberikan fondasi yang kuat bagi para investor baru, dan memberikan alternatif solusi pendanaan bagi para UMKM di Kota Semarang.

“Apabila investor domestik kuat, maka industri keuangan menjadi lebih stabil,” tuturnya.

Sementara, Pjs Wali Kota Semarang, Tavip Supriyanto menegaskan, kegiatan sekolah pasar modal bagi ASN di lingkungan Pemkot Semarang merupakan salah satu program kerja dari TPKAD Kota Semarang.

“Belajar mengenai investasi saham, obligasi, sukuk, reksadana merupakan salah satu program kerja dari TPKAD Kota Semarang,” ujarnya.

Tavip berharap, agar ASN mendapatkan edukasi dan sosialisasi investasi pasar modal.

Upaya ini untuk membuka wawasan ASN dan menawarkan pilihan berinvestasi di perbankan dan produk jasa keuangan lainnya.

“Saat ini jumlah ASN yang menjadi investor pasar modal masih sangat sedikit. Sebagian besar baru tahu kalau ada peluang investasi yang menawarkan keuntungan yang lebih besar,” pungkas Tavip.(HS)

32 Warga Kabupaten Semarang Terima Sertifikat Secara Virtual

Jokowi Pernah Rasakan Susahnya Urus Sertifikat Tanah