
SEMARANG – Dunia sastra Indonesia sedang berkabung. Salah satu tokoh sastrawan senior Indonesia, NH Dini meninggal dunia, Selasa (4/12) di rumah sakit St Elisabeth Semarang.
Novelis bernama lengkap Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin ini menghembuskan napasnya Selasa sore, setelah sebelumnya dirawat di rumah sakit tersebut karena kecelakaan lalu lintas di Tol Tembalang, Semarang, Selasa siang.
Ucapan duka pun datang dari berbagai kalangan, khususnya para sastrawan. Handri TM misalnya, sastrawan asal Semarang ini menulis status di akun Facebooknya “Selamat jalan, Mbak NH Dini….”.
Seniman Eko Tunas juga menuliskan status serupa, “Selamat jalan Nh Dini. Kita pasti bertemu lagi”.
Sebagai informasi, Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin, lahir di Semarang, 29 Februari 1936. Dia lebih dikenal dengan nama NH Dini dalam dunia sastra Indonesia.
Beberapa karya NH Dini, ini yang terkenal, di antaranya Pada Sebuah Kapal (1972), La Barka (1975) atau Namaku Hiroko (1977), Orang-orang Tran (1983), Pertemuan Dua Hati (1986), Hati yang Damai (1998), belum termasuk karya-karyanya dalam bentuk kumpulan cerpen, novelet, atau cerita kenangan.
Hingga kini, ia telah menulis lebih dari 20 buku. Kebanyakan di antara novel-novelnya itu bercerita tentang wanita. Namun banyak orang berpendapat, wanita yang dilukiskan Dini terasa “aneh”. Ada pula yang berpendapat bahwa dia menceritakan dirinya sendiri. Itu penilaian sebagian orang dari karya-karyanya. Akan tetapi terlepas dari semua penilaian itu, karya NH Dini adalah karya yang dikagumi. Buku-bukunya banyak dibaca kalangan cendekiawan dan jadi bahan pembicaraan sebagai karya sastra.(HS)