
HALO SEMARANG – Meski di tengah pandemi, Pemerintah Kota Semarang tetap mengerjakan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur.
Salah satu yang terus dikebut pengerjaannya adalah pembangunan Museum Bubakan. Menurut rencana Bundaran Bubakan yang dulunya merupakan taman air mancur, akan disulap menjadi museum dengan polder dan dilengkapi sclupture (patung).
Bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), Pemerintah Kota Semarang akan menggarap Museum Kota Lama, dengan dilengkapi kolam retensi lengkap dengan infrastrukturnya yang menelan anggaran sebesar Rp 15 milliar.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menuturkan, Bundaran Bubakan nantinya akan menjadi destinasi yang menarik. Karena selain menjadi destinasi wisata dengan sclupture dan jembatan kaca, ada sarana edukasi yaitu belajar mengenai sejarah Kota Lama Semarang.
Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali banjir dengan kolam poldernya.
“Bubakan ini kalau sudah selesai akan menjadi destinasi yang menarik. Bagian bawahnya ada kolam polder yang memiliki fungsi retensi banjir, di atasnya ada kolam indah yg dilengkapi dengan jembatan kaca, serta terdapat museum Kota Lama Semarang dan ada artefak berupa ujung benteng (bastion) Kota Lama,” ujar Hendi, panggilan akrab Hendrar Prihadi.
Artefak yang dimaksud adalah ujung benteng yang ditemukan di bawah Bundaran Bubakan. Artefak tersebut nantinya akan dipertontonkan di dalam sebuah kotak kaca, sehingga pengunjung bisa melihat secara langsung peninggalan sejarah Kota Lama Semarang.
Adanya proses pembangunan museum tersebut mengharuskan pemberlakuan penutupan sementara jalan di seputaran Bundaran Bubakan. Penutupan jalan telah dimulai pada Sabtu (22/8/2020) lalu hingga 22 November 2020 mendatang.
Namun untuk menghindari kemacetan, penutupan jalan akan dibagi menjadi empat segmen, dan penutupan akan dilaksanakan secara bergantian sesuai jadwal pengerjaan.
Untuk itu, Wali Kota Semarang berharap warga bersabar dan memaklumi, apabila perjalanan yang melewati Bundaran Bubakan menjadi sedikit terganggu.
“Bagi warga yang ingin melewati Bundaran Bubakan harap maklum dan bersabar apabila perjalanannya terganggu akibat proses pengerjaan. Mudah-mudahan tidak lama lagi akan selesai,” ujar Hendi.
Lebih lanjut Hendi menambahkan, saat ini pekerjaan Museum Bubakan telah mencapai 70 persen dan ditargetkan selesai pada akhir November 2020.
“Target kami, proyek pembangunan Museum Bubakan ini selesai akhir bulan November 2020. Kami juga terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR agar proses pembangunan Museum Bubakan ini bisa selesai tepat waktu. Sehingga tidak terlalu lama mengganggu kenyamanan lalu lintas warga di Bundaran Bubakan,” pungkas Hendi.(HS)