
HALO SEMARANG – Penggemar MotoGP di seluruh dunia layak berbahagia. Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna Sports mengaku telah mempresentasikan rencana menggelar balapan di Jerez dan Andalusia pada Juli mendatang.
Hal ini dilakukan setelah pemerintah Spanyol memberikan sinyal dengan memberikan izin kompetisi sepak bola La Liga bergulir setelah dua bulan ditangguhkan akibat virus corona.
Ezpeleta mengungkapkan, bahwa MotoGP musim ini punya peluang besar untuk melangsungkan balapan perdana pada Juli mendatang.
Dia bahkan telah mempresentasikan niatnya kepada pemerintah setempat dan den pemerintah Jerez serta Andalusia menyambut positif rencana tersebut.
“Kami mempresentasikan ini kepada otoritas regional (Jerez dan Andalusia) dan mereka menyetujui proposal itu cukup bagus untuk disajikan kepada pemerintah Spanyol. Langkah tersebut juga akan kami lakukan terhadap negara yang dipercaya untuk menggelar ajang balap MotoGP,” tutur Ezpeleta dikutip dari Corsedimoto, Senin (11/5/2020).
MotoGP Argentina juga berpotensi digelar di tengah pandemi corona atau Covid-19.
Operator MotoGP, Dorna, melalui CEO-nya, Carmelo Ezpeleta menyatakan, MotoGP Argentina masih berpeluang digelar. Sebelumnya muncul isu seri ini akan dibatalkan akibat pandemi.
MotoGP Argentina awalnya direncanakan berlangsung pada 17-19 Maret 2020 menjadi seri keempat gelaran MotoGP 2020. Namun akibat wabah virus corona, balapan di Sirkut Termas de Rio Hondo dijadwalkan ulang untuk digelar 20-22 November.
Kini, muncul kabar bahwa GP Argentina terancam dibatalkan. Hal tersebut menyeruak karena pihak MotoGP menyampaikan opsi untuk melanjutkan MotoGP 2020 dengan memusatkannya di Eropa.
Rencananya akan digelar 10-12 balapan di Eropa yang dimulai pada bulan Juli di Sirkuit Jerez. Opsi ini memungkinkan satu sirkuit bisa menggelar dua balapan.
Menjawab kesimpangsiuran terkait balapan di Argentina tersebut, Ezpeleta mengungkapkan bahwa pihak MotoGP akan mengupayakan seri tersebut tetap dilangsungkan. Mereka akan terus memantau situasi terkini untuk mengambil keputusan lanjutan mengenai MotoGP Argentina.
“Jelas, kami (mempertahankan) menggelar balapan Argentina. Kami memiliki kontrak dan berharap menetapkan tanggal tersebut besama-sama dengan otoritas terkait dan promotor,” ujar Ezpeleta dikutip dari Crash.
“Balapan di Termas tanpa penonton atau (dihadiri) publik adalah sesuatu yang kita harus tinjau dengan pihak-pihak berwenang pada saat yang tepat nanti,” jelasnya.
Muncul pula wacana menggelar tes balapan untuk para rider, sebelum MotoGP 2020 bisa digelar musim ini. Hal itu memicu pro kontra di antara para pebalap.
Pandemi virus corona membuat kejuaraan dunia MotoGP musim ini belum bisa digelar sama sekali. Agenda di 11 race perdana dari jadwal semula ikut terdampak, dengan ada yang diundur hingga dibatalkan.
Namun, Dorna Sports selaku promotor sudah mewacanakan MotoGP bisa dimulai pada Juni mendatang. Spanyol yang menjadi tuan rumah edisi perdananya, di mana Jerez direncanakan bakal menggelar dua seri balapan.
Sebelum Valentino Rossi dkk bisa kembali balapan, muncul pula wacana menggelar tes simulasi untuk para rider. Namun, hal itu ditanggapi berbeda-beda para rider.
Pebalap Suzuki Ecstar, Alex Rins menyatakan, dirinya tak merasa butuh simulasi untuk memulai MotoGP. Kendati begitu, ia mengaku memang akan sulit mengendarai motor lagi setelah libur cukup lama.
“Yang pasti, kami akan kesulitan saat kembali naik motor untuk pertama kalinya. Karena, misalnya, tes Malaysia harusnya menjadi yang pertama setelah libur musim dingin,” kata Rins, seperti dilansir Autosport.
“Semua pembalap terganggu setelah hari pertama atau kedua, dengan banyak masalah terjadi pada kondisi fisik. Itu normal setelah semua waktu istirahat ini. Tapi bagiku, aku lebih senang langsung balapan, karena lebih sedikit waktu kami yang terbuang,” jelasnya.
Hal berbeda diutarakan Valentino Rossi. Pebalap Monster Energy Yamaha itu justru menilai tes diperlukan sebelum balapan benar-benar dilangsungkan.
“Akan sulit secara fisik, karena kami perlu banyak berlatih agar siap,” kata Rossi.
“Aku sih berharap, sebelum balapan, kami bisa tes di lintasan yang sama, seperti dua hari. Sebab sudah sangat lama kami tidak aktif mengendarai motor. Jadi, mungkin kami tidak siap untuk menjalani sesi latihan bebas pertama secara langsung jika tanpa tes,” jelasnya.(HS)