HALO KENDAL – Meski melahirkan atlet-atlet berprestasi di kancah provinsi, nasional, maupun internasional, namun cabang olahraga (cabor) sepak takraw di Kendal dalam meningkatkan kemampuan para atletnya, minim sarana dan prasarana (sarpras) untuk latihan.
Hal tersebut diungkapkan pengurus Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kendal, Mahroji kepada awak media di kantor KONI Kendal, Rabu (31/5/2023).
“Kalau dibilang minim ya sangat minim. Karena selama ini kita belajar dan berlatih hanya di halaman sebuah SD (sekolah dasar) di Desa Jungsemi, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, yang masih pinjam atau kerja sama dengan pihak sekolah. Harapan kami, sepak takraw Kendal memiliki gedung sendiri untuk berlatih,” ungkapnya.
Namun, untuk peralatan pendukung latihan lainnya seperti bola, net, dan sebagainya, Mahroji mengaku sudah ada bantuan dari KONI Kendal kepada PSTI Kendal.
“Ya tentu ini sangat membantu sekali. Karena selama ini, PSTI sendiri sifatnya mandiri. Apalagi untuk sepak takraw hanya terpusat di Desa Jungsemi, khususnya di Klub Sepak Takraw Cita Kartika. Meski kecil lingkupnya, tapi kita berusaha untuk Kabupaten Kendal, baik di kancah provinsi, nasional bahkan internasional,” bebernya.
“Alhamdulillah dari pihak KONI atau pemkab khususnya melalui Disporapar, sedikit banyak mendukung kegiatan PSTI di Kabupaten Kendal, dengan menyelenggarakan event-event di tingkat kabupaten maupun provinsi, dan mengikuti event tingkat nasional,” imbuh Mahroji.
Sementara itu, Anwar Budiyanto, atlet sepak takraw penyumbang medali emas di ajang SEA Games 2023 untuk Indonesia, yang berasal dari Desa Jungsemi, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, juga berharap perhatian dari pemerintah daerah terkait tempat berlatih para atlet sepak takraw.
“Kami mohon kepada Pemerintah Kabupaten Kendal untuk dapat melengkapi sarpras latihan sepak takraw. Terutama untuk tempat latihan. Supaya para atlet lebih semangat dalam berlatih, sehingga bisa meraih prestasi yang membanggakan,” ujarnya.
Meski demikian, Anwar juga memotivasi kepada para atlet lain yang di Kendal, supaya memanfaatkan sarana prasarana yang ada saat ini. Karena itu akan memacu para atlet supaya lebih giat berlatih dan memberikan yang terbaik buat Kendal.
“Terus giat berlatih, dan ikuti apa yang menjadi instruksi pelatih. Tidak perlu kita memikirkan sarana dan prasarana latihan, karena itu pasti ada yang memikirkan. Contohnya sekarang ini sepak takraw mendapat bantuan sarpras dari KONI Kendal, tentu itu juga yang diupayakan para pengurus dan pelatih kita,” tandasnya.
Sementara saat ditanya apakah ada perhatian atau bonus dari pemerintah untuk atlet yang berprestasi dan mendapatkan medali, mahasiswa semester delapan Universitas Negeri Semarang (Unnes) tersebut menjawab, pernah dari Kemenpora RI dan dari Provinsi Jateng.
“Ya kemarin pernah sih dapat (bonus) dari Kemenpora waktu di kejuaraan ASEAN School Games 2019 yang diselenggarakan di Semarang, juga dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” ungkap Anwar.(HS)