in

Meski Kasusnya Menurun, DBD di Kendal Juga Patut Diwaspadai

Ilustrasi nyamuk aedes aegypti

HALO KENDAL – Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kendal pada tahun 2021 turun signifikan dibandingkan tahun 2020.

Pada tahun 2020 ada 197 kasus dan tidak ada yang meninggal. Sedangkan tahun 2021 hanya 72 kasus, namun ada satu warga yang meninggal di wilayah Kecamatan Kaliwungu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Muntoha mengatakan, hampir tiap bulan ada kasus DBD di Kabupaten Kendal.

“Ini menunjukkan DBD tidak mengenal musim, walaupun kasusnya lebih banyak pada musim peralihan dan musim hujan,” ujar Muntoha, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (4/1/2022).

Dijelaskan, puncak terjadinya DBD di tahun 2020 yakni pada bulan April. Sedangkan pada tahun 2021, kondisi puncak DBD terjadi di bulan Januari.

“Untuk dua bulan terakhir, yaitu pada bulan November 2021 terdapat delapan kasus dan pada Desember lalu hanya satu kasus,” jelas Muntoha.

Muntoha menambahkan, untuk mencegah terjadinya kasus DBD, pihaknya telah melakukan gerakan sosialisasi di seluruh puskesmas di wilayah Kabupaten Kendal.

“Apalagi pada musim hujan cukup rawan terjadi kasus DBD, tetep 3M harus dilaksanakan. Kadang masyarakat masih mengandalkan fogging. Padahal fogging tidak menyelesaikan masalah. Fogging itu hanya membunuh nyamuk dewasa,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kendal 2, Sri Syahadatain mengatakan, selama musim hujan kali ini di wilayah Puskesmas Kendal 2 terjadi satu kasus DBD. Yakni di Kelurahan Ngilir.

Untuk mencegah agar tidak semakin meluas, pihak puskesmas telah menggerakkan kerja bakti di Kelurahan Ngilir.

“Kami berupaya supaya masyarakat meningkatkan kerja bakti, seperti di Kelurahan Ngilir, karena memang di Ngilir ada yang kena DB,” ungkapnya.

Sri Syahadatain berhrap kepada seluruh masyarakat agar peduli terhadap kebersihan lingkungan masing-masing, dengan melakukan gerakan tiga M.

“Yakni menguras dan menutup bak mandi atau tempat-tempat yang biasa digunakan untuk menampung air. Selain itu juga mengubur benda-benda yang bisa tergenang air,” pungkasnya. (HS-06).

Masyarakat Sambut Baik Pemugaran Makam Kiai Sholeh Darat

Komunikasi Sosial, Dandim 0715/Kendal Silaturahmi dengan Para Ulama dan Pondok Pesantren