
HALO PURBALINGGA – Sebuah terobosan baru untuk mempercepat penyembuhan pasien Covid-19 dan meningkatkan imun tubuh, diperkenalkan Perguruan Silat Beladiri Tangan Kosong (Betako) Merpati Putih Purbalingga.
Upaya mempercepat penyembuhan tersebut melalui senam pernafasan tersebut, diperkenalkan Merpati Putih kepada aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Setda Kabupaten Purbalingga.
Acara itu juga disiarkan secara live streaming oleh Dinas Kominfo, agar dapat diikuti oleh pasien Covid-19 di gedung isolasi eks SMPN 3 Purbalingga dan yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Mulyanto Ketua Dewan Guru Merpati Putih Indonesia, seusai memimpin senam pernafasan di Pendapa Dipokusumo, Jumat (04/12) mengatakan tujuan awal dari senam olah nafas ini adalah untuk meningkatkan imunitas tubuh. Tetapi bagi yang berhasil melakukannya, senam ini juga dapat membangkitkan energi di dalam tubuh, untuk mempercepat penyembuhan pasien Covid-19.
“Olah nafas kali ini disamping untuk meningkatkan imun tubuh juga mempercepat penyembuhan bagi pasien yang terpapar covid-19.” jelasnya.
Merpati Putih pernah melakukan uji coba di rumah sakit Bayangkara Bojonegoro. Pelatih senam olah nafas langsung terjun melatih pasien corona secara tatap muka, meski tetap harus menggunakan baju APD lengkap.
Inti dari olah nafas Merpati Putih adalah memperbaiki sel-sel dalam tubuh. Ketika olah nafas peserta dilatih untuk mengosongkan oksigen dengan membuang nafas, kemudian ditahan tanpa oksigen tiga jari dibawah pusar. Dengan dilatih tanpa oksigen, sel-sel tubuh akan aktif untuk bergerak.
“Pada saat diri kita kekurangan oksigen, sel-sel yang pada saat itu harus membutuhkan oksigen, akan bergerak. Sehingga dengan asumsi ini, sel-sel akan bergerak aktif dan orang akan kembali sehat dan sel rusak dapat memperbaiki diri.” tuturnya.
Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Praman SH MSi, setelah mengikuti senam olah nafas, mengatakan tujuan dari senam olah nafas yang bekerja sama dengan Merpati Putih ini, adalah untuk mempercepat penurunan jumlah pasien Covid-19 di Purbalingga.
Secara medis yang dilakukan adalah dengan tetap mengikuti protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun. Namun kali ini, Sarwa mencoba menggunakan alternatif lain dengan memanfaatkan kearifan lokal berupa olah nafas dari Merpati Putih.
“Saya akan lapor pak Gubernur, untuk bisa seluruh tempat-tempat karantina di Jawa Tengah untuk dihadirkan Merpati Putih, supaya segera cepat sembuh dan mengurangi jumlah pasien di rumah sakit. karena hampir seluruh kabupaten saat ini terjadi outbreak.” ungkapnya.
Usai latihan olah nafas, paserta diminta untuk memamerkan hasil dari latihan. Secara bergantian peserta senam olah nafas diminta mematahkan besi pompa air. Diawali oleh Kepala Bakeuda Subeno, Pjs Bupati Sarwa Pramana dan staf humas dan protokol Nanny Wahyu. Mereka mampu mematahkan besi meski baru latihan sekali.(HS-08)