
HALO SEMARANG – Sebanyak 20 Armada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang bantuan dari Kemenhub tahun 2008, yang kini tak digunakan lagi untuk beroperasi terlihat dongkrok terparkir di sekitar Terminal Tipe A Mangkang.
Bus tersebut digunakan yang pertama kali untuk melayani masyarakat Semarang dengan menggunakan moda transportasi massal.
Pelayananan angkutan ini dibuka untuk umum setelah diuji cobakan pada 2 Mei 2009 lalu.
“Tapi sejak 12 Januari 2017, karena adanya pergantian bus baru bantuan 25 bus dari Kemenhub, maka sekarang tak beroperasi,” ujar Pramita Kurnia, Koordinator Alat Komunikasi BRT Trans Semarang, saat ditemui di kantornya, baru-baru ini.
Semua bus tersebut, kata Mita, sapaan akrabnya, adalah aset Kementerian Perhubungan RI. Saat itu Kota Semarang mengajukan bus bantuan untuk pelajar, untuk melayani di koridor 5 dan koridor 2.
“Koridor 5 melayani PRPP, Meteseh ke pusat kota, dan Bandara Ahmad Yani Semarang. Dan Koridor 2 (Terboyo-Sisemut). Saat ini Trans Semarang melayani masyarakat di Kota Semarang dan sekitarnya dengan 8 koridor dan 3 rute feeder,” katanya.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono mengatakan, tak digunakannya puluhan bus BRT Trans Semarang bantuan Kemenhub RI yang saat ini hanya terparkir di Terminal Mangkang, karena masa operasionalnya memang sudah habis. Dan surat penghapusan asetnya juga baru turun dari Kemenhub RI.
“Ini aset dari Kemenhub, dan dari kondisinya menurut saya sudah tak layak digunakan untuk masyarakat umum. Selain itu usia kendaraan tua, kami setuju kalau tak dioperasalkan lagi mengingat bisa membahayakan penumpang,” ujarnya, Rabu (23/12/2020).
Menurut Suharsono, kalau surat penghapusan aset sudah turun, sebaiknya kendaraan bus tersebut segera ditindaklanjuti dan dilakukan sesuai mekanisme yang ada. Misalnya lelang atau ada mekanisme tersendiri.
“Kan kalau mangkrak seperti itu juga tidak enak dipandang, lebih baik ditarik. Atau segera dilakukan mekanisme selanjutnya dari Kementerian Perhubungan,” katanya.
Intinya, pihaknya mendorong, BRT Trans Semarang untuk dapat melayani masyarakat lebih baik lagi.
“Jika ke depan memang dibutuhkan armada tambahan, kami juga support agar layanan BRT Trans Semarang lebih maksimal,” terangnya.(HS)