in

Manajemen PSIS Masih Tunggu Kepastian Liga dari PSSI

GM PSIS, Wahyoe “Liluk” Winarto saat bersama CEO PSIS, Yoyok Soekawi. (Foto dokumen pribadi Instagram @wliluk).

 

HALO SEMARANG – Manajemen PSIS masih menunggu kepastian kelanjutan Liga 1 2020 dari PSSI. Hal itu disampaikan GM PSIS, Wahyoe “Liluk” Winarto, Kamis (4/6/2020).

Menurutnya, meski ada wacana kelanjutan Liga 1 dan Liga 2 2020 pada September tahun ini, namun menurutnya hal itu belum ada kepastian resmi dan masih sebatas wacana.

“Memang ada wacana itu, tapi kepastiannya belum ada. Kami pun masih akan menunggu kepastian dari PSSI, karena kelanjutan kompetisi masih harus dirapatkam dalam rapat Exco,” katanya.

Jika kompetisi dilanjutkan seperti format yang diwacanakan, pihaknya berharap ada kebijakan-kebijakan yang berpihak pada klub. Misalnya subsidi klub yang ditambah, dan perlindungan bagi pemain jika nanti ada kejadian penularan virus corona di lapangan.

“Perizinan perjalanan dan lainnya juga harus diperhatikan. Karena setiap daerah kini kebijakan atas pandeminya berbeda-beda. Seperti Jawa Timur misalnya, yang masuk zona hitam dalam penyebaran wabah corona. Termasuk juga Jakarta, yang angka penularan masih cukup tinggi,” katanya.

Sebagai informasi, kompetisi kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 musim 2020 diwacanakan akan kembali diputar mulai September mendatang.

Opsi tersebut disampaikan PSSI saat melakukan rapat virtual dengan 18 perwakilan klub Liga 1 pada Selasa (2/6/2020).

Sementara untuk Liga 2, PSSI berencana menggulirkannya pada Oktober 2020 atau satu bulan setelah Liga 1 berjalan nanti.

“PSSI memberikan opsi-opsi kepada klub Liga 1 dan 2 terkait kelanjutan kompetisi. Jadi keputusan tetap di rapat Komite Eksekutif. Seperti Liga 1 dimulai bulan September atau Oktober,” kata Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi, seperti ditukis dalam laman resmi PSSI.

Selain waktu pelaksanaan, dalam rapat tersebut juga PSSI menawarkan tambahan subsidi senilai Rp 800 juta untuk setiap klub Liga 1.

Lalu, untuk mengantisipasi sebaran virus corona (Covid-19), PSSI akan memusatkan semua pertandingan di Pulau Jawa.

“Kami juga membahas konsep degradasi dan promosi,” tambah Yunus.

Yunus memastikan PSSI sudah menyiapkan langkah untuk melindungi pemain, staf pelatih, dan ofisial klub dari virus corona.

Federasi sepak bola Indonesia itu akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait supaya kompetisi dapat berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Dokter Syarif Alwi juga telah memberikan paparan kepada seluruh klub,” ujarnya.(HS)

Soal Pembukaan Sekolah, Ganjar Tunggu Keputusan Mendikbud

Pemprov Jateng Maksimalkan Satpol PP dan Linmas Awasi Protokol Kesehatan di Pasar Tradisional