HALO KENDAL – Sastra tak bisa dipisahkan dari kehidupan. Dalam hal ini juga ‘kehidupan’ dalam satu wilayah teritori tertentu, tak terkecuali Kabupaten Kendal.
Kendal sebagai satu wilayah bagian dari teritorial besar bernama Indonesia, tentu saja kehidupannya tidak bisa lepas dari sastra.
Sehingga dalam kesejarahannya, kehadiran sastra (lisan) juga mengiringi pertumbuhan Kabupaten Kendal.
Cerita-cerita rakyat baik yang berbentuk babat, epos maupun mithos bertumbuhan dari waktu ke waktu, dari perhentian ke perhentian di mana kemudian turut memperkaya budaya yang kemudian terekspresikan dalam karakter tradisi masyarakat, tentu saja adalah pengayaan tersendiri dari sumbangsih sastra.
Namun, seiring perkembangan jaman, dalam dunia kekinian di Kendal, sastra seolah seperti ditinggalkan.
Panggung-panggung sastra atau kegiatan sastra seolah hanya mengisi ceruk-ceruk tersembunyi, jauh dari jangkauan masyarakat umum.
Dengan latar belakang inilah, Sindikat Budaya Kendal dan Lembaga Sastra Rakyat akan menggelar Malam Apresiasi Sastra Jakarta – Kendal, dengan materi Pertunjukan Sastra Kelana Siwi (Kendal) dan Yudhistira ANM Massardi (Jakarta).
Acara digelar Minggu malam (13/3/2022) mulai pukul 19.00 di Spice Kitchen, Hotel Sae Inn Kota Kendal, untuk merespon Safari Sastra Yudhistira di enam Kabupaten/Kota.
Menurut Ketua Panitia, Kelana Siwi, kehadiran pekerja sastra kekinian seperti menempati singgasana gading yang jauh dari jangkauan awam.
“Padahal kalau kita lihat secara kuantitas, hampir setiap masa di Kabupaten Kendal selalu berlahiran pekerja sastra,” ucapnya kepada halosemarang.id, Sabtu (12/3/2022)
Kalaupun kemudian ada yang berhasil dengan nama besarnya, selalu hengkang dari kota kecintaan ini untuk kemudian membangun kesastraan di lain kota.
“Kabupaten Kendal ‘seolah’ menjadi kota mati bagi sastra. Padahal, jika benar-benar kita telisik, nafas sastra cukup kental memenuhi sudut-sudut wilayah di Kabupaten Kendal,” ungkap Kelana.
Dijelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memantik kehidupan sastra di Kendal sehingga lebih bergeliat dan berkontribusi terhadap pembangunan ke budayaan di Kendal.
Selanjutnya, melecut keberadaan Dewan Kesenian Daerah Kabupaten Kendal yang selama ini terlihat mati suri dan mengalami kemampetan kreativitas.
“Selain itu, memberikan kegiatan positif kepada generasi muda, pecinta sastra khususnya dan membumikan kehidupan sastra di Kendal,” pungkas Kelana.
Acara didukung oleh Bank Jateng, BPR BKK Kendal, Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal dan Kenzie Apotek Kendal serta RSUD dr Soewondo Kendal, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal.
Enam kabupaten/kota yang dikunjungi yakni, Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kota Solo, Yogyakarta, Magelang dan Tegal. (HS-06).