in

Lima Kuliner Malam Hari di Kota Semarang yang Rekomended

Foto ilustrasi Gudeg Koyor Mbak Tum.

DI Kota Semarang, ada beberapa tempat makan yang menyediakan menu kulineran hingga tengah malam. Menariknya, meski buka tengah malam, banyak pengunjung yang datang untuk menikmati sensasi nongkrong dan menikmati sajian menu malam hari. Tak hanya sekadar nongkrong bersama teman atau relasi, pengunjung juga dapat menikmati makanan dengan harga yang merakyat dan rasa khas Semarang di tempat-tempat ini.

Inilah beberapa tempat kuliner malam hari yang ramai pengunjung dan banyak jadi jujugan warga Kota Semarang:

1. Nasi Kucing Pak Gik

Nasi Kucing Pak Gik sekilas seperti warung PKL kucingan pada umumnya. Tapi uniknya, di sini pengunjung menjadi ramai pada malam hari hingga menjelang subuh. Maklum, warung Pak Gik, buka memang sampai pukul 04.00 WIB. Sehingga cocok bagi anak kos atau bagi mereka yang tidak bisa tidur karena perut masih kosong wajib mencoba dengan banyak pilihan lauknya. Sedikitnya ada 16 jenis pilihan nasi bungkus, mulai dari nasi rempelo, usus, bakso, ayam dan lainnya. Disediakan pula aneka lauk tambahan, seperti pangsit goreng, mertabak, mendoan dan lainnya. Warung ini terkenal dan legendaris di Kota Semarang, karena sudah berdiri sejak tahun 1960 an. Adapun lokasi nasi kucing Pak Gik di Jalan Inspeksi/Gajahmada, Gabahan, Kota Semarang.

2. Nasi Ayam Bu Sami

Nasi lauk ayam yang satu ini akan membuat ketagihan, apalagi disantap pada malam hari sambil melihat keindahan suasana malam di kawasan Simpanglima Semarang. Di sini pengunjung duduk lesehan di atas tikar, dan bisa melihat langsung penjual saat meracik nasi ayam. Yakni berupa nasi liwet, kerecek, opor ayam, telur, dan tahu. Kalau suka lauk lainnya, bisa ditambahkan kepala ayam, sate daging dan aneka gorengan. Nasi Ayam Bu Sami ini sudah ada dan berdiri sejak 1975. Lokasi warung Bu Sami pojok Matahari, Simpanglima, Karangkidul, Kota Semarang.

3. Gudeng Koyor Mbak Tum

Meski gudeng adalah identik sebagai kuliner khas Yogyakarta, tapi tak ada salahnya mencoba mencicipi gudeg koyor satu ini. Racikan gudeng Mbak Tum ini bahkan sudah ada sejak 1991.

Hidangan nasi gudeng yang dilengkapi dengan lauk utama ayam suwir, telur, krecek, sambal, dan koyor alias urat sapi. Mbak Tum mengolah koyor dengan teknik khusus hingga super empuk.

Mbak Tum meracik nasi gudeg koyor langsung di hadapan pengunjung. Pemandangan ini begitu menarik karena Mbak Tum terlihat sangat cekatan.

Ia akan menaruh nasi di piring, menggunting-gunting koyor di atasnya, dan menaruh ragam pelengkap. Mulai dari krecek, sedikit kuah opor, gudeg, dan sambal.

Selain itu, di warung ini disediakan juga lontong opor yang bisa dinikmati pengunjung. Suasana akan terlihat ramai saat makin malam. Warung Mbak Tum buka mulai pukul 17.00 WIB, sampai tengah malam. Lokasinya berada di Jalan Peterongan Wonodri, dan punya cabang di Jalan Majapahit dan Purwodadi.

4. Pasar Semawis

Dikenal sebagai Pasar Malam Semawis, pasar ini hanya dibuka akhir pekan namun selalu ramai pengunjung. Di sini bermacam jajanan khas Semarang tersedia. Saat masuk ke Pasar Semawis, pengunjung disambut penjual dengan tenda di sepanjang jalan dengan nuansa Pecinan. Menu unik yang bisa dinikmati ada menu seafood, yaitu sate gurita dan gurita bakar. Ada juga menu tahu walik yang isiannya daging ayam atau udang. Tak hanya berbagai makanan khas Semarang, minuman kekinian pun akan mudah dijumpai seperti dawet durian juga patut dicoba. Lokasinya ada di Gang Warung, Kauman, Kota Semarang.

5. Warung Nasi Gandul Pak Memet

Nasi gandul khas Pati ini terletak pada kuahnya yang gurih berempah. Aneka lauk pauk disediakan di sini, seperti lidah sapi, kikil, otak sapi. Sepintas nasi gandul memang mirip dengan semur daging dan gulai. Namun, rasanya yang kuat aroma rempah membuat lidah seakan ingin terus mencicipinya. Lokasi Nasi Gandul Pak Memet ada Jalan Dr Cipto Nomor 12, Bugangan, Kota Semarang. Menariknya, malam hari banyak pengunjung yang berdatangan baik dari luar Kota Semarang untuk menjajal menu racikan Pak Memet ini.(HS)

Terungkap, Ini Motif Ibu Buang Bayi di Purwoyoso Semarang

Kemarau Panjang, Hasil Produksi Beras di Wonogiri Masih Surplus