in

Lima Kelurahan di Kecamatan Genuk Kota Semarang Masih Terendam Banjir

Truk TNI mengangkut bantuan untuk diserahkan korban banjir di Kecamatan Genuk.

 

HALO SEMARANG – Banjir di Kota Semarang memasuki hari keenam. Saat ini proses pendistribusian bantuan kepada pengungsi masih terus dilakukan.

Kepala Logistik Posko Kecamatan Genuk, Suhartono mengatakan, terdapat lima kelurahan di Kecamatan Genuk masih menjadi perhatian, sebab sekitar 80 persen masih terendam banjir.

“Hari keenam banjir masih ada kelurahan yang terendam, yaitu Kelurahan Gebangsari, Muktiharjo Lor, Genuksari, Trimulyo, dan Terboyo Wetan,” kata Suhartono kepada halosemarang.id Kamis (11/2/2021).

Suhartono menambahkan, suplai bantuan kepada pengungsi di lima kelurahan tersebut kali ini ada yang bisa langsung didistribusikan ke lokasi.

Untuk lokasi yang dapat dijangkau menggunakan kendaraan, namun lokasi yang masih belum bisa dijangkau menggunakan perahu karet.

“Untuk bantuan banjir ini masih ada yang bisa diberikan ke lokasi langsung, dan ada yang belum bisa, yang belum bisa ditaruh ke posko, kemudian langsung diterjunkan ke lokasi menggunakan kendaraan atau perahu,” ujar Suhartono.

Posko Kecamatan Bangetayu memiliki dua dapur umum yang menyediakan makanan setiap harinya 3.000 nasi bungkus kepada pengungsi.

“Dua dapur umum ini saya fokuskan untuk makan pagi dan makan siang, setiap harinya dapat menyediakan 3.000 nasi bungkus,” terangnya.

Relawan yang tergabung pada Posko Kecamatan Bangetayu terdiri dari BPBD Kota Semarang, TNI/ Polri, PMI Kota Semarang, dan organisasi relawan lainnya.

“Di posko ini banyak relawan yang tergabung, di antaranya ya ada BPBD, PMI, TNI/ Polri, masih banyak lagi kalangan relawan terdekat,” beber Suhartono.

Suhartono mengatakan, Posko Kecamatan Bangetayu terbuka 24 jam.

Dengan ini, lanjutnya, siapapun dapat datang ke posko, baik bagi yang akan menyerahkan bantuan maupun meminta bantuan.

“Kami 24 jam di posko, silakan yang mau datang menyerahkan bantuan, silakan yang mau datang meminta bantuan untuk pengungsi,” lanjutnya.

Sementara itu, di Posko RW III Kelurahan Genuksari, Kecamatan Genuk terdapat pelayanan kesehatan untuk pengungsi. Berdasarkan pantauan halosemarang.id pengungsi mulai mengeluh beberapa macam penyakit.

Di antaranya terkena penyakit kulit, diare, mual-mual, dan pusing. Dari beberapa penyakit yang menyerang pengungsi paska banjir, paling banyak yang dikeluhkan yaitu penyakit kulit.

“Masyarakat sudah mulai terserang penyakit, di antaranya ada yang mual-mual, pusing, diare, dan paling banyak mengeluh gatal-gatal,” ucap relawan kesehatan setempat, Umulia.

Umulia menambahkan, pihaknya telah melakukan Layanan Kesehatan Keliling (LKK) paska banjir di Kelurahan Genuksari. Dalam proses LKK sudah dilakukan dua kali, masyarakat sangat memanfaatkan pelayanan kesehatan ini.(HS)

Setelah Tiga Bulan Sembuh, Nakes Penyintas Covid-19 akan Tetap Divaksinasi

Program PKKP 2021 Dibuka, Jateng Butuh 200 Sarjana Ditempatkan di Desa