in

Lewat Video Conference, Ganjar Rapat Penanganan Corona Bareng Bupati dan Wali Kota se-Jawa Tengah

Acara penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BLT DBHCHT), kepada buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok, di Pendapa Kabupaten Klaten. (Foto : Klatenkab.go.id)
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat menggelar rapat video conference dengan seluruh bupati/wali kota se-Jawa Tengah, Selasa (17/3/2010).

 

HALO SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung mengomando bupati dan wali kota se-Jawa Tengah untuk turut andil menangani merebaknya virus corona. Hasilnya, disepakati seluruh sekolah diliburkan dan rumah sakit di bawah kelola kabupaten/kota diperbantukan.

Perkembangan terakhir kasus COVID-19 di Jawa Tengah sampai Selasa (17/3/2020), status Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1.005 orang, Pasien Dalam Pemantauan (PDP) 69 orang, yang dirawat 42 dan yang pulang sehat 24 orang. Sementara ada empat pasien positif dan dua telah meninggal dunia.

Menyikapi cepatnya virus tersebut merebak, Ganjar langsung menggelar rapat video conference dengan seluruh bupati/wali kota se-Jawa Tengah, Selasa (17/3/2010). Ganjar menyampaikan, keputusan pertama yang diambil adalah menutup lembaga-lembaga pendidikan, dan mengganti pembelajaran melalui daring.

“Seluruh bupati wali kota tadi sepakat untuk memantau dan memastikan warga yang libur sekolah tidak keluar rumah dan belajar melalui daring. Termasuk wali murid agar tidak mengajak anaknya piknik,” kata Ganjar.

Begitu pula dengan sekolah berbasis boarding school, seperti SMA Taruna Nusantara, Magelang. Karena sebagian siswa saat ini tengah menjalani masa libur, Ganjar berharap yang saat ini masih berada di asrama untuk tidak beraktivitas di luar.

“Karena sebagian ada yang libur. Yang di sana jangan keluar, kalau yang sudah di rumah diperpanjang saja liburnya sampai 14 hari,” katanya.

Untuk sektor kesehatan, Ganjar mengatakan, seluruh bupati dan wali kota menyepakati untuk turut mengaktifkan rumah sakit di bawah kelolanya, diperbantukan kepada rumah sakit milik Pemprov Jateng dalam penanganan pasien COVID-19.

“Tapi kami minta bantuan, agar alat-alat di rumah sakit bisa dipenuhi khususnya alat pelindung diri. Ini yang kami butuhkan nanti akan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Terus juga kebutuhan VTM atau Virus Transport Media, yang mulai saat ini kita butuh banyak,” kata Ganjar.

Kekuatan sektor kesehatan yang dimiliki pemerintah tersebut, dari rumah sakit di bawah kelola Kementerian Kesehatan, pemprov dan kabupaten juga bakal mendapat back up dari beberapa rumah sakit swasta di Jawa Tengah.

“Ada juga partisipasi dari masyarakat yang menyampaikan rumah sakit yang dia miliki akan membantu provinsi dalam memperkuat penanganan pasien dan di antaranya saya minta pengobatan gratis,” katanya.

Ganjar berharap upaya dari pemerintah dan lembaga kesehatan swasta tersebut juga diimbangi masyarakat dengan menerapkan pola hidup sehat. Karena menurut Ganjar, penangkalan utama yang ampuh adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh.

“Olahraga, makan yang bergizi, dan sering-sering berjemur. Yang ada di rumah jemur semuanya karena itu bisa mengurangi risiko penularan. Biar kita punya benteng perlawanan yang bagus dari tubuh,” katanya.(HS)

Hendi Minta Masyarakat Manfaatkan Pembayaran Non-Tunai untuk Cegah Corona

Hendi: Tindak Tegas Penyebar Hoax Corona!