in

Lebih dari 3.000 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Balangan

Rumah-rumah terendam banjir di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan akibat hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan meluapnya sungai Balangan dan sungai Pitap (BPBD Balangan)

 

HALO SEMARANG – Sebanyak 3.571 unit rumah terendam banjir di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, akibat Sungai Balangan dan Sungai Pitap meluap, bersamaan dengan hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.

Dalam rilis yang disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati, melalui BNPB.go.id, disebutkan untuk rumah terendam di Kecamatan Halong, sebanyak 931 unit, Kecamatan Paringin 20 unit, Kecamatan Juai 576 unit, Kecamatan Paringin Selatan 336 unit, Kecamatan Tebing Tinggi 836 unit dan Kecamatan Awayan 872 unit.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan menginformasikan bahwa hingga semalam, banjir belum surut, tinggi muka air terpantau sekitar 50-150 cm.

Selain itu, BPBD Kabupaten Balangan juga melaporkan 11.816 jiwa terdampak banjir tersebut, antara lain di Kecamatan Halong 2.952 jiwa, Kecamatan Paringin 93 jiwa, Kecamatan Juai 1.888 jiwa, Kecamatan Paringin Selatan 964 jiwa, Kecamatan Tebih Tinggi 2.828 jiwa dan Kecamatan Awayan 3.091 jiwa.

Untuk jumlah pengungsi yang telah dievakuasi masih dalam proses pendataan.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD kab. Balangan  melakukan kaji cepat, berkordinasi dengan pihak terkait dan bersama tim gabungan melakukan evakuasi terhadap korban terdampak bencana.

 

Tercatat kebutuhan mendesak saat ini perahu karet dan logistik. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih melakukan kajian terhadap status tanggap darurat terkait bencana banjir di Kabupaten Balangan.

Berdasarkan pemantauan BMKG, Kalimantan Selatan berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang. BNPB menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga, ditengah musim hujan yang akan terjadi hingga Februari 2021. Masyarakat juga dapat memantau informasi prakiraaan cuaca melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kirim Bantuan

Sementara itu, sebelumnya, seperti dirilis Setkab.go.id, Presiden RI Joko Widodo telah memerintahkan jajarannya, mulai dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (dahulu Basarnas), hingga TNI dan Polri untuk segera mengirim bantuan yang sangat dibutuhkan dalam penanganan bencana tersebut.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/01), sebelum menghadiri acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2021 secara virtual.

“Saya sudah menelepon Gubernur Kalimantan Selatan, untuk mendapatkan laporan mengenai banjir yang ada di Kalimantan Selatan dan saya juga telah memerintahkan Kepala BNPB, telah memerintahkan juga kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk secepat-cepatnya mengirim bantuan, terutama yang berkaitan dengan perahu karet yang sangat dibutuhkan dalam penanganan bencana banjir di Kalimantan Selatan,” kata Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden kembali mengajak seluruh masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dari berbagai bencana, terutama banjir dan longsor karena akhir-akhir ini terjadi peningkatan curah hujan yang cukup ekstrem.

“Perhatikan selalu peringatan dini dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika),” imbuhnya.

Kepala Negara memastikan, dirinya akan terus memantau perkembangan sejumlah bencana yang terjadi di Tanah Air, seperti bencana tanah longsor di Sumedang, Jawa Barat, bencana gempa bumi di Majene, Sulawesi Barat, dan bencana banjir di Kalimantan Selatan.

“Kita ingin baik pemerintah daerah, pemerintah pusat selalu hadir di tengah masyarakat dalam keadaan bencana ini,” tandasnya. (HS-08)

BMKG Minta Masyarakat Waspadai Multirisiko Bencana

BNPB Serahkan Bantuan Sebesar 4 Miliar untuk Gempabumi Sulbar