
HALO SEMARANG – Pengemis dan pengamen dadakan di Kota Semarang setiap hari terus bertambah. Hal ini dibuktikan dari diamankannya 61 pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) pada razia hari ke-4 oleh petugas gabungan.
Tiga hari sebelumnya, petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP Kota Semarang, Satpol PP Provinsi Jateng dan ormas Pemuda Pancasila juga telah menjaring 122 PGOT.
“Jadi empat hari razia PGOT di Kota Semarang telah menjaring 183 orang. Dari total itu hampir 50 persennya dari luar Kota Semarang,” ujar Kasat Pol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, Jumat (22/5/2020) sore.
Lebih lanjut Fajar mengatakan, uniknya dari pengemis dan pengamen yang diamankan, banyak dari mereka membawa karung dan baru pertama diamankan oleh Satpol PP. Dimungkinkan mereka merupakan pengemis dan pengamen dadakan yang memanfaatkan momen Ramadan untuk mencari simpatik pengguna jalan.
“Mereka membawa karung untuk mencari simpatik pengguna jalan dan berharap mendapatkan bantuan sembako atau lainnya jelang Lebaran dan di tengah pandemi corona ini,” tambah Fajar.
Lebih jauh Fajar menegaskan, jumlah 61 PGOT yang terjaring hari ini hasil penyisiran di Jalan Sudirman, Krapyak, Jalan Siliwangi, Kampung Kali, Jalan Pahlawan, Jalan Pandanaran, dan Banjir Kanal Barat.
“Jumlah PGOT terus bertambah jelang Lebaran, hal ini dibuktikan dari mereka yang terjaring hari ini semuanya orang baru alias bukan yang sudah terjaring sebelumnya,” tandas Fajar.
Pihaknya memperkirakan, sampai H-1 Lebaran, pengemis dan pengamen dadakan akan terus bermunculan di Kota Semarang. Untuk itu pihaknya akan semakin menggiatkan razia.
“Sampai H-1 Lebaran, pengemis dan pengamen dadakan akan terus bermunculan, maka kami akan menggiatkan razia,” tandas Fajar.(HS)