
HALO BATANG – Para pelaku ekonomi kreatif dan pegiat komunitas harus kreatif dan piawai dalam memanfaatkan teknologi, termasuk di antaranya adalah media social.
Hal itu karena media social saat ini, bukan sekadar sarana untuk berkomunikasi, tetapi juga bisa untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah. Seperti ketika aktif melalui media sosial Youtube. Jika digarap dengan kreatif dan sungguh-sungguh, jumlah subscriber bisa mencapai ribuan atau bahkan jutaan orang. Ini bisa menjadi lahan penghasilan baru.
“Saya tanya, berapa subscriber-nya? (Ternyata) 100 ribu (akun) dan pemasukannya Rp 6 juta per bulan. Itu merupakan sesuatu yang inspiratif, di saat pandemi dipaksa kreatif. Dan, hari ini momentumnya tepat karena di dalamnya ada pemberdayaan sumberdaya manusia,” kata Bupati Batang, Wihaji, saat menjadi narasumber bersama sastrawan Sosiawan Leak, dalam gelar wicara secara virtual melalui Batang TV, seperti dirilis Jatengprov.go.id, kemarin.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Batang, Wihaji, saat menjadi narasumber bersama Sastrawan Sosiawan Leak, dalam gelar wicara secara virtual melalui Batang TV, seperti dirilis Jatengprov.go.id, kemarin.
Lebih lanjut Wihaji mengatakan para pelaku ekonomi kreatif dan pegiat komunitas, juga dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan era kenormalan baru.
Mereka harus memiliki terus kreatif dan konsisten, supaya dapat tetap produktif dan bertahan.
“Pemerintah daerah siap mengayomi melalui anggaran dan menginspirasi para pelaku ekonomi kreatif, sehingga memunculkan inovasi terbaru, serta menimbulkan kekuatan yang luar biasa,” ujar Wihaji.
Bupati mempersilakan warganya untuk melakukan duplikasi dari orang lain, tetapi harus ada konsistensi dengan karakter dan keunikan masing-masing.
“Pelaku ekonomi kreatif dan komunitas harus berkarakter, sehingga menimbulkan sesuatu yang baru,” tandasnya.
Sementara itu, sastrawan Sosiawan Leak mengutarakan, Pemerintah Pusat dan daerah bertugas untuk menghidupkan ekonomi kreatif, dengan mengalokasikan anggaran. Namun di sisi lain harus ada insan-insan yang menginspirasi masyarakat.
“Salah satu karakter dari ekonomi kreatif adalah cendekiawan, dunia usaha, dan didukung pemerintah sebagai pemegang kebijakan. Ini kemudian akan menjadi ekosistem dari ekonomi kreatif yang disebut industri kreatif, dengan usaha yang beragam dan tidak terbatas,” tandasnya. (HS-08)