
HALO SEMARANG – Sebanyak 1.200.596 surat suara tiba di gudang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang di kompleks pergudagang Diamond Cipta, Semarang, Jumat (22/2/2019).
Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom mengatakan, 1.200.596 lembar surat suara ini dibawa tiga truk dari percetakan di daerah Sentul, Bogor.
Dikatakan, truk pertama bernomor polisi E-9192-HC membawa 1.200 boks yang berisi 600.000 lembar surat suara DPR RI dapil 1 Jawa Tengah (Jateng).
Truk kedua bernomor polisi BL-8667-AK membawa 1.200 boks yang berisi 599.596 lembar surat suara DPR RI dapil 1 Jateng dan dua boks yang berisi 1.000 lembar surat cadangan DPR RI. Sedangkan, truk ketiga memuat 1.000 lembar surat suara cadangan untuk pilpres.
“Jadi total surat suara yang diterima KPU Kota Semarang sebanyak 1.200.596 lembar,” imbuhnya.
Dia menerangkan, dalam waktu dekat akan disusul pengiriman surat suara Pilpres, DPRD Provinsi, dan DPRD Kota ke KPU Kota Semarang.
Tahapan selanjutnya setelah surat suara diterima yaitu sortir dan dilaksanakan pelipatan.
Namun, pihaknya masih menunggu instruksi dari KPU Provinsi Jateng mengenai tahapan sortir dan pelipatan.
“Kami menunggu petunjuk teknis (juknis) dari KPU Jateng terlebih dahulu. Jika sudah ada juknis baru kami melakukan sortir dan pelipatan,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Polrestabes Semarang AKBP Enricko Silalahi mengatakan, Polrestabes Semarang turut melakukan pengawalan saat distribusi surat suara dari tempat percetakan menuju gudang KPU Kota Semarang.
Satu truk dikawal oleh dua petugas Polrestabes Semarang.
“Pengawalan bukan hari ini saja tapi berkelanjutan. Semua tahapan wajib dikawal apalagi menyangkut hajat hidup orang banyak,” tandasnya.
Dia menuturkan, akan terus berkoordinasi dengan KPU Kota Semarang dan pihak percetakan untuk pengiriman surat suara selanjutnya, mengingat masih ada surat suara yang belum datang.
“Meski percetakan ada di Jakarta, kami yang berangkat ke sana, terus kami koordinasi dengan percetakan,” katanya.
Lebih lanjut, saat sortir dan pelipatan surat suara nanti, pihaknya juga akan melakukan pengamanan dengan mengerahkan empat petugas di gudang KPU setiap harinya.
Menurutnya, empat petugas dinilai cukup untuk mengawasi gudang KPU. Jika nanti terdapat penambahan gudang, dia pun siap menambah petugas untuk mengamankan.
“Pengamanan tidak hanya di sini saja tapi di kantor KPU dan tempat percetakan,” terangnya.
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang, Nining Susanti menuturkan, Bawaslu juga melakukan proses pengawasan tidak hanya saat surat suara tiba di gudang KPU.
Pihaknya mengawasi proses cetak langsung baik percetakan di Bogor maupun yang di Jakarta.
Diakuinya, sempat terjadi kesalahpahaman saat pencetakan, yakni Bawaslu menemukan lima nama yang berbeda dengan masternya.
“Setelah dikomunikasikan dengan KPU, memang terdapat revisi per bulan Januari. Saat ini, pencetakan surat suara DPR RI, presiden dan wakil presiden, serta DPD tidak ada permasalahan,” katanya.
Lebih lanjut, Nining menerangkan, Bawaslu akan terus melakukan pengawasan secara melekat. Setiap surat suara tiba di gudang KPU, Bawaalu akan hadir guna memastikan distribusi surat suara sesuai prosedur.
“Misal pengawasan apakah dikawal kepolisian, apakah masih tersegel, berapa jumlahnya dan sebagainya,” jelasnya.
Setelah pendistribusian surat suara dari percetakan menuju gudang KPU, pihaknya juga akan mengawasi proses sortir dan pelipatan.
Bawaslu akan memastikan bahwa proses tersebut dilakukan oleh petugas yang benar-benar diutus oleh KPU dan seusai prosedur yang telah ditetapkan.
“Kami belajar kasus Pilgub pada saat itu banyak ditemukan satu TPS ada yang surat suara lebih, TPS lain surat suara kurang. Kami berharap ini bisa diminimalisir,” katanya.(HS)