in

Kota Solo Bisa Jadi Contoh Daerah Bertoleransi Tinggi

Wakil Wali Kota Surakarta, Ahmad Purnomo dalam pembukaan Rapat Kerja Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI) Kota Surakarta, Rabu (21/10) di Ruang Manganti Praja Balai Kota Surakarta. (Foto:surakarta.go.id)

 

HALO SURAKARTA – Wakil Wali Kota Surakarta, Ahmad Purnomo, menyebut Solo merupakan wilayah dengan penduduk yang majemuk, tetapi memiliki toleransi tinggi.

Dia menyebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun, pernah belajar soal kondusifitas dan hubungan bertoleransi tinggi antaranggota masyarakat, di kota ini.

Tingginya toleransi masyarakat, juga terlihat dalam  beragam perayaan yang sudah membudaya, seperti Sekaten, Imlek, dan Tahun Baru. Semua bisa dirayakan bersama, tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, dan golongan.

Hal tersebut disampaikan Purnomo saat memberikan sambutan pada pembukaan kegiatan Rapat Kerja Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia ( FPBI ) Kota Surakarta, Rabu (21/10) di Ruang Manganti Praja Balai Kota Surakarta.

Menurutnya, ketentraman dan kondusifitas Kota Surakarta harus dipertahankan dengan semangat gotong royong saiyeg saeka kapti, saeyeg saeka praya.

“Bahu membahu membentuk tekad yang kuat memajukan Kota Surakarta berlandaskan budaya adiluhung serta kondusifitas dan toleransi yang dipunyai masyarakat Surakarta,” kata dia, seperti dirilis surakarta.go.id.

Terkait keberadaan FPBI, Wawali mengharapkan sumbangsihnya turut menjaga dan mengembangkan Kota Surakarta yang adem ayem.

Lanjut dia, akhir-akhir ini wawasan kebangsaan sedang mengalami pedangkalan dan erosi pemaknaan, mengakibatkan munculnya egoisme atau penonjolan kepentingan pribadi atau kelompok.

Terjadinya konflik berbau SARA di berbagai daerah, sebagian dipicu berbagai kepentingan pribadi atau golongan, bukan kepentingan nasional.

Karena itu penguatan empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, harus terus dilaksanakan sehingga generasi penerus bangsa dapat melanjutkan perjuangan para pahlawan bangsa.

“Saya berpesan agar bisa terus ditingkatkan pembangunan karater dan wawasan kebangsaan, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan,” tandas Purnomo. (HS-08)

Pentingnya Pembelajaran Sejarah Bagi Generasi Muda

Bawaslu Jateng Temukan 16 Pelanggaran Protokol Kesehatan