
DI ANTARA puluhan gedung tua yang berdiri megah di kawasan Kota Lama Semarang, terdapat salah satu gedung yang konon berdiri sejak tahun 1859 dan memiliki sejarah panjang terkait teknologi lift. Gedung yang berada persis di depan Gereja Blenduk Kota Lama itu kini bernama Gedung Jiwasraya.
Tidak semua masyarakat mengetahui jika di dalam gedung yang sudah berusia sekitar satu setengah abad itu, di dalamnya terdapat sebuah lift yang konon tertua di Indonesia.
Dengan merk Otis Elevator Company, lift tersebut masih terlihat utuh meski kini tak lagi difungsikan. Dilihat dari sejarah bangunan, lift di Gedung Jiwasraya ini sudah ada sejak zaman Belanda, tepatnya sekitar tahun 1859nan. Itu berarti bangunan lift tersebut merupakan yang tertua di Indonesia. Lebih tua dari lift yang ada di Kota Tua Kesawan di Medan, Sumatra Utara yang mulai dioperasikan tahun 1906.
Namun kapastian usia lift masih bisa diperdebatkan, karena memang tidak ada sumber sejarah otentik tentang pembangunan lift ini.
Dari referensi yang didapat halosemarang.id, dulu gedung ini bernama De Nederlands Indies Leensverzekering dan Lifrente Maatschappij. Perusahaan ini bergerak di bidang Asuransi Jiwa Hindia Belanda dan Tunjangan Hidup yang beraktivitas pada tahun 1916.
Namun pada tahun 1957 perusahaan asuransi jiwa milik Belanda yang ada di Indonesia ini, dinasionalisasi sejalan dengan program Indonesianisasi perekonomian Indonesia.
Pada 17 Desember 1960, aset bangunan ini dinasionalisasi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 1958 dengan merubah namanya menjadi PT Perusahaan Pertanggungan Djiwa Sedjahtera.
Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 214 tahun 1961, tanggal 1 Januari 1961, sembikan perusahaan asuransi jiwa milik Belanda dengan inti NILLMIJ van 1859 dilebur menjadi Perusahaan Negara Asuransi Djiwa Eka Sedjahtera.
Salah seorang security gedung Jiwasraya, Muhamat Soleh saat ditemui Jumat (12/7/2019) mengatakan, saat ini, dengan mulai banyaknya pengunjung di Kota Lama Semarang, lift tertua ini sebenarnya dibuka untuk pengunjung, sebagai salah satu benda peninggalan sejarah yang dipamerkan di Kota Lama. Namun memang untuk waktunya sendiri hanya tertentu saja, tidak dibuka 24 jam.
Gedung ini dibuka sesuai jam operasional kantor pada Senin-Jumat, mulai pukul 08.00-17.00.
“Sedangkan untuk Sabtu dan Minggu kadang dibuka, kadang tidak, tergantung jadwal masuknya penjaga gedung,” katanya, Jumat (12/7/2019).
Saat halosemarang.id mengunjungi gedung ini, hanya beberapa orang pengunjung yang masuk ke dalam gedung untuk melihat lift tertua di Indonesia tersebut.
Biasanya pengunjung hanya berswa foto dengan background gedung tiga lantai itu, atau berfoto di dalam gedung dengan latar belakang lift.
“Sedikit yang tahu kalau di dalam gedung ada benda bersejarah, lift tertua yang telah berumur ratusan tahun,” imbuh Soleh.
Berdasarkan data yang tertera, lift itu mampu mengangkut 700 lbs atau sekitar 317 kg. Bentuk lift kuno itu mengingatkan pada film-film era tahun 20-an. Berbeda dengan bentuk lift modern saat ini, pintu lift kuno itu seperti teralis, sehingga bisa melihat proses ketika naik dan turun. Penumpang lift juga bisa melihat mesin di atasnya.
Pada bagian kanan dalam lift terdapat tuas yang berfungsi sebagai pengontrol naik atau turun. Untuk lift modern, tuas tersebut sudah menjadi tombol.
Kondisi lift saat ini, meski secara fisik utuh namun sudah tidak berfungsi lagi. Belum tahu sejak kapan, lift tersebut mulai tidak operasional karena usia yang sudah sangat tua.
“Memang beberapa waktu lalu, lift ini mau diperbaiki. Tapi tidak jadi karena diperkirakan butuh biaya yang besar karena lift ini merupakan barang antik,” katanya.

Sedangkan untuk pengunjung yang ingin melihat-lihat dari dekat lift, lanjut dia, hanya diperbolehkan melihat dari luar saja, karena untuk mengantisipasi hal-hal yang bisa membahayakan pengunjung.
“Karena lift ini usianya sudah sangat tua dan banyak bagian yang sudah berkarat. Dikhawatirkan kalau ada goncangan besar lift ambrol,” jelasnya.
Salah satu pengunjung dari Jakarta, Rita mengatakan, sangat tertarik dengan sejarah gedung tua di Kota Lama Semarang. Salah satunya, gedung Jiwasraya dan Gereja Blenduk. Apalagi dia baru tahu, kalau di Kota Lama Semarang ternyata ada lift tertua di Indonesia.
Meski tidak berfungsi lagi, tapi masih asli dan memiliki kesan istimewa dengan alas dan penyangga terbuat dari kayu, dan dinding besi yang sudah mulai berkarat.
“Apalagi saat ini, Kota Lama Semarang sudah menjadi seperti baru, jalan-jalannya sudah bagus, dan tertata rapi. Harapan saya, Kota Lama bisa menjadi salah satu destinasi wisata cagar budaya dunia,” harapnya.(HS)