in

Komitmen LIMA: Bangkit Bersama untuk Awal Masa Depan Olahraga Indonesia

Laga futsal dalam kompetisi LIMA Futsal: Central Java and Special Region of Yogyakarta Conference Season 7 tahun 2019 di GOR Manunggal Jati, Semarang.

 

HALO SEMARANG – Memasuki usia delapan tahun pada 15 Mei 2020, Liga Mahasiswa (LIMA) merayakan perjalanannya dengan mengusung tema Rising Together.

Konsep ini menegaskan kembali esensi dasar LIMA tumbuh dan berkembang bersama mahasiswa, dan komitmen untuk mengatasi dan keluar dari tantangan pada setiap masa sulit bersama seluruh stakeholders.

Dalam perjalanannya hingga saat ini, LIMA selalu konsisten terhadap penyelenggaraan kompetisi serta pengembangan olahraga di level perguruan tinggi.

LIMA selalu berusaha menjaga kualitas penyelenggaraan kompetisi yang baik, mengikuti standar internasional, pemilihan wasit dengan kemampuan yang mumpuni, serta student atlet yang menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas.

Seperti mengakui keunggulan orang lain, jujur, disiplin, dan kuat secara mental.

Ryan Gozali, Komisaris Utama Liga Mahasiswa mengatakan, pihaknya sangat bersyukur dan senang melihat perjalanan Liga Mahasiswa dari segi jalur pembinaan olahraga. Meski masih banyak pekerjaan rumah, pihaknya tidak menyangka LIMA bisa bergerak secepat ini selama delapan tahun pertama.

“Tak berlebihan bila mengatakan apa yang kami gapai pada tahun kedelapan ini semestinya baru terjadi pada tahun kesepuluh. Jadi, saya sangat bersyukur. Namun yang pasti, sudah mulai terbentuk sebuah kultur di kampus. Tinggal bagaimana caranya secara konsisten LIMA bisa lebih baik lagi tahun demi tahun, hingga menjadi kompetisi yang paling bergengsi,” katanya.

Keadaan Indonesia yang saat ini sedang berada dalam masa-masa sulit menjadi fokus Liga Mahasiswa untuk beradaptasi dan terus melakukan pengembangan, dengan pemanfaatan dan teknologi untuk tetap berkomitmen dalam pembinaan dan pengembangan mahasiswa.

Yang terdekat, LIMA akan meluncurkan program One Session pada Minggu, 17 Mei 2020, pukul 13.00.

One Session merupakan live workshop secara streaming yang akan membahas dunia olahraga secara umum, dengan mengundang nara sumber terbaik di bidangnya.

Pada episode perdana One Session mengusung tema “Sport and Football Industy”, dengan menghadirkan nara sumber Rodrigo Gellago Abad selaku Indonesia Delegate, La Liga International Development.
Ryan juga menyatakan harapannya untuk LIMA di usianya yang kedelapan.

“Saya berharap Liga Mahasiswa menjadi institusi yang melahirkan atlet-atlet yang berkualitas internasional. Perjalanan masih panjang. Tetap setia, tetap bekerja keras, dan tetap optimistis. Saya percaya hasil tidak akan mengecewakan jika kita tetap optimistis dan bekerja keras,” ucapnya.

Muhammad Subhan Faidasa, alumnus futsal Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ekuitas (STIE Ekuitas) yang pernah meraih penghargaan Top Scorer LIMA Futsal Nationals Season 3 dan saat ini berada di timnas, mengungkapkan buah pengalamannya bermain di LIMA.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa apa yang bisa saya capai hingga saat ini adalah dari Liga Mahasiswa,” katanya.

“Saat itu, pelatih PON Jawa Barat berkata bahwa dia akan membawa saya ke tim PON Jawa Barat jika saya bisa menjadi top scorer di LIMA. Setelah menjadi top scorer di LIMA, dari situlah saya bisa masuk ke timnas,” tambahnya.(HS)

Pemerintah Tiongkok Ikut Bantu Kota Semarang dalam Penanganan Covid-19

Lima Hari Digelar, Donasi untuk Seniman di Panggung Kahanan Capai Rp 359 Juta