in

Komisi I DPR Dorong Peningkatan Kemampuan SatBravo 90 Paskhas TNI AU

Satuan Bravo 90 Paskhas TNI AU (Foto : tni.mil.id)

 

HALO SEMARANG – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Bambang Kristiono, berharap Satuan Bravo 90 Paskhas TNI AU, dapat meningkatkan kemampuan sebagai satuan khusus elit TNI AU, dengan ketersediaan, kecukupan, kemampuan, dan kesiapan alat utama sistem senjata (alutsista), untuk menunaikan tugas dan fungsi pasukan khusus.

“Saya kira tidak ada alternatif lain, kalau kita mau pertahanan kita kuat, kalau kita mau pertahanan kita bisa diandalkan, TNI kita bisa mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, ya harus didukung dengan peralatan yang memadai dan mumpuni,” kata Bambang, seusai memimpin pertemuan Tim Kunspek Komisi I DPR RI, dengan Komandan Satuan Bravo 90 Paskhas TNI AU, beserta jajaran di Bogor, belum lama.

Politisi Fraksi Partai Gerindra ini, menyatakan pelatihan dan pendidikan keterampilan di TNI, sudah dilakukan secara berkala, dan di-update sesuai kebutuhan yang ada.

“Saya kira ada learning cube yang memang kita butuhkan. Tetapi kan waktunya cukup, karena pelatihan pendidikan itukan selalu dilakukan oleh seluruh TNI. Update sekarang selalu dilakukan, jadi tidak usah khawatir. Anak-anak kita pintar-pintar kok,” kata dia.

Senada dengan Bambang, anggota Komisi I DPR RI Sukamta, juga menilai kemampuan yang dimiliki oleh Pasukan Khusus Elit TNI AU, sudah sangat bagus. Akan tetapi fasilitas dan kesejahteraan prajuritnya harus lebih ditingkatkan. Komisi I DPR RI akan memperjuangkan untuk mewujudkan hal tersebut.

“Secara umum, memang ini pasukannya kemampuannya sangat bagus. Tetapi fasilitasnya terbatas sekali, dan kesejahteraan prajuritnya itu juga masih kurang. Saya kira ini perlu diperjuangkan, untuk kesejahteraan prajurit ke depan. Juga peralatan cukup banyak, akan tetapi personelnya juga masih kurang. Peralatannya yang minimalis mudah-mudahan ke depan bisa lebih baik, kesejahteraan prajuritnya itu yang perlu didorong terus,” harapnya.

Perlu diketahui, bahwa Satuan Bravo 90 Pasukan Khas merupakan satuan pelaksana operasi khusus Korpaskhas yang berkedudukan langsung di bawah Dankorpaskhas. Dan Satuan Bravo 90 Paskhas bertugas melaksanakan operasi intelijen, melumpuhkan alutsista/instalasi musuh dalam mendukung operasi udara dan penindakan teror bajak udara serta operasi lain sesuai kebijakan Panglima TNI.

Pernyataan senada juga disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto, ketika melakukan kunjungan kerja ke Satuan Bravo 90 Paskhas TNI AU Rumpin, Bogor, belum lama.

Turut hadir dalam Kunker Spesifik Komisi I ke Satuan Bravo 90 Paskhas TNI AU Rumpin, Bogor itu, di antaranya Dede Indra Permana, Rudianto Tjen, Junico BP  Siahaan, dan Irine Yusiana Roba Putri (F-PDI Perjuangan); Bobby Adhityo Rizaldi, dan Christina Aryani (F-Golkar); Rachel Maryam Sayidina dan Imron Amin (F-Gerindra); Helmy Faishal Zaini (F-PKB); Sjarifuddin Hassan; dan Darizal Basir (F-Demokrat); dan Sukamta (F-PKS).

Komisi I DPR RI juga mendukung tercapainya program usulan SatBravo 90 Paskhas TNI AU, di antaranya target pembangunan sarana dan prasarana, dan pembangunan material, sampai tahun 2024.

Mengingat kondisi sarana prasarana dan alutsista yang dimiliki saat ini, sudah tidak sesuai dengan zaman, dan diharapkan kebutuhan Indonesia untuk memiliki TNI yang kuat dari 2021-2024 segera dapat teralisasi.

“Kemudian ada juga kebutuhan untuk tempat latihan, kebutuhan alat angkut yang cepat. Jadi ini memang harus didorong kebutuhan mereka. Mudah-mudahan konsep yang kita inginkan, punya TNI yang kuat dari 2021-2024 kebutuhan ini sudah masuk,” papar

Utut menambahkan, secara konsep keprajuritan dan kesiapan, para prajurit SatBravo 90 Paskhas TNI AU, memiliki kemampuan yang mumpuni. Namun dari sisi peralatan dan sarpras yang ada perlu didukung.

Utamanya terkait dengan alat penyadap sebagai penunjang kinerja mereka yang saat ini masih berteknologi 2G sedangkan, kemajuan yang ada saat ini sudah sampai 5G.

Penting untuk diketahui, Satuan  Bravo ’90 Pasukan Khas TNI AU, disingkat SatBravo ’90 Paskhas, adalah satuan pelaksana operasi khusus Korpaskhas yang berkedudukan langsung di bawah Dankorpaskhas.

Seperti dirilis  tni.mil.id, satuan ini antara lain bertugas melaksanakan operasi intelijen, melumpuhkan alutsista atau instalasi musuh, dalam mendukung operasi udara dan penindakan teror bajak udara, serta operasi lain sesuai kebijakan Panglima TNI.

Satuan Bravo ’90 Paskhas, lahir pada era kepemimpinan Marsma TNI Maman Suparman, sebagai Komandan Puspaskhas tahun 1990. Ide Bravo sebagai satuan khusus Paskhasau, muncul dari para penggagas, yaitu Marsdya TNI Budhy Santoso yang saat itu menjabat sebagai Dirops Puspaskhas (Asops Korpaskhas) dengan pangkat Letkol dan Kololel Psk Wahyu Widjojo, yang saat itu menjabat sebagai Dan Depolat (Dan Wing III) dengan pangkat Letkol. Kedua Pamen ini merupakan alumni AAU tahun 1968.

Konsep pembentukan Satuan Bravo ’90 didasari oleh pemikiran resultantif  tentang perkembangan teori atau kritisisme (Iptek), data atau empirisisme (sejarah) dan nilai atau konstruktifisme Beberapa rujukan dasar, baik yang bersifat universal maupun yang bersifat domestik. (HS-08)

 

BK Setjen DPR Gali Masukan Terkait UU ASN dari Akademisi

Optimalisasi Pencegahan Covid-19, Polri Kerahkan Bhabinkamtibmas hingga Kendaraan Operasional