in

Komisi D DPRD Kendal Dorong Pencegahan Stunting

Ketua Komisi D DPRD Kendal, Mahfud Sodiq dan Anggota Komisi B, Kholid Abdilah saat Sosialisasi Upaya Pencegahan Stunting bersama Dinkes Kendal, Rabu (15/3/2023).

HALO KENDAL – Masalah stunting harus menjadi perhatian bersama, karena berdampak bagi generasi bangsa ke depan. Selain itu, dampak stunting akan berpengaruh terhadap cara berpikir dan menghambat kinerja pembangunan.

Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi D DPRD Kendal, Mahfud Sodiq, saat menjadi nara sumber Upaya Pencegahan Stunting, yang dilaksanakan bersama Dinas Kesehatan Kendal, di salah satu resto di Kota Kendal, Rabu (15/3/2023).

Menurutnya, jika tidak diatasi sedini mungkin, kondisi stunting dapat mempengaruhi kinerja pembangunan. Terutama yang menyangkut pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan ketimpangan kondisi sosial masyarakat.

“Akibat stunting, kecerdasan generasi yang tidak optimal. Selain itu, dapat menurunkan tingkat produktivitas, dan menghambat pertumbuhan ekonomi, hingga anak yang lebih rentan terhadap penyakit,” ujarnya.

Untuk mencapai hasil yang optimal, lanjut Mahfud, berdasarkan prinsip efisiensi dan efektifitas dalam pencegahan stunting, perlu sekali dilakukannya aksi secara paripurna, komprehensif, terpadu, dan bersifat multisektoral.

“Saya berharap seluruh unsur perangkat daerah dapat menjadikan penanganan stunting sebagai prioritas dalam penyelenggaraan kegiatan, sebagai salah satu faktor pendukung terbesar dalam penurunan stunting di Kabupaten Kendal,” imbuhnya.

Sementara, Anggota Komisi D DPRD Kendal, Kholid Abdillah meminta pihak Dinas Kesehatan Kendal untuk lebih inovatif. Terlebih pemkab berkomitmen untuk mewujudkan zero stunting di Kendal.

Menurut Kholid, pihaknya akan selalu mendukung upaya yang dilakukan Pemkab Kendal, dalam menekan angka stunting, dengan berbagai program dan kegiatan yang dilakukan.

“Harapannya semangat ini juga menurun kepada jajaran OPD yang ada di Kabupaten Kendal. Sehingga semua saling bahu-membahu menurunkan angka stunting di Kendal,” ujarnya.

Senada dengan yang disampaikan Ketua Komisi D, Kholid pun menegaskan, penyelesaian kasus stunting tidak dapat diselesaikan sendiri, semua pihak harus kolaborasi dan bersinergi dalam upaya percepatan penurunan stunting.

“Caranya memberikan intervensi program untuk seluruh sasaran yang berisiko stunting, yang meliputi calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita,” tambahnya.(HS)

Empat Kali Kalah Berturut-turut, PSIS Perlu Evaluasi

Ganjar Sowan Gus Ubab Maimoen, Ngobrol Soal Pendidikan